Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi akibat aktivitas fisik yang terkait dengan olahraga atau kegiatan fisik lainnya. Cedera olahraga dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, termasuk otot, tendon, ligamen, tulang, dan sendi.
Beberapa jenis cedera olahraga yang umum meliputi:
1. Cedera otot: terjadi ketika otot terlalu dipaksa atau ditarik secara berlebihan. Cedera otot umumnya disebabkan oleh kelelahan, ketegangan, atau kurangnya pemanasan yang memadai sebelum melakukan olahraga.
2. Cedera ligamen: terjadi ketika ligamen yang menghubungkan tulang-tulang dalam sendi terlalu meregang atau robek. Cedera ligamen sering terjadi pada lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan.
3. Cedera tendon: terjadi ketika tendon yang menghubungkan otot dengan tulang mengalami kerusakan atau robek. Cedera tendon umumnya terjadi pada Achilles, siku, atau bahu.
4. Cedera tulang: terjadi ketika tulang mengalami patah atau retak. Cedera tulang sering terjadi pada lengan, kaki, atau tulang belakang.
5. Cedera kepala: terjadi ketika kepala mengalami benturan atau trauma, seperti cedera otak atau patah tulang tengkorak.
  Cedera olahraga dapat dihindari dengan melakukan pemanasan yang memadai sebelum melakukan olahraga, menggunakan alat pelindung seperti helm, pengait lutut, dan pelindung siku, serta menghindari melakukan gerakan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan kemampuan tubuh. Jika terjadi cedera olahraga, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
  Secara umum, terdapat empat fase dalam pemulihan cedera olahraga sebelum seorang atlet dapat kembali ke lapangan. Keempat fase tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fase akut: Fase ini dimulai dari saat cedera terjadi hingga beberapa hari atau minggu setelahnya. Tujuan dari fase ini adalah untuk mengurangi rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan pada daerah yang terluka. Terapi fisik dan medikasi dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan.