Mohon tunggu...
Lovely April
Lovely April Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Follow FB: @lovelyapril888

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jodoh Kedua

11 Februari 2024   14:31 Diperbarui: 8 Maret 2024   12:12 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tersenyum kecut. Kalau aku mau, tentu sudah kulakukan sejak dulu. 

"Ghea butuh figur seorang ayah. Dan kupikir, Agam juga sudah belajar dari kesalahannya dulu. Ia tentu berkembang, berubah lebih baik, " tambah Mela. 

"Entahlah, Mel. Ghea beberapa kali juga bilang padaku, katanya ayahnya ingin rujuk denganku," sahutku. 

"Nah... nah itu si Agam sudah curhat pula dengan putrinya. Kau jangan kelewat judes pula, nanti Agam ciut nyalinya mau dekati kau, Elma," bak konselor perkawinan Mela menasehati. 

Aku tertawa melihat wajah serius Mela yang justru terlihat kocak. 

Bagaimana menjelaskan pada Mela, aku pun tak tahu. Ketika dulu memutuskan berpisah dengan Agam, itu sudah kupertimbangkan masak-masak. Dengan melihat berbagai aspek serta mengukur sejauh mana aku bisa bertoleransi. Pada kenyataannya aku tak bisa mentolerir lagi. Lalu, bagaimana mungkin aku melupakan apa yang dulu membuatku berpisah dengan rujuk kembali dengan Agam ?

Aku selalu terbuka dengan Mela. Ia adalah sahabatku sejak kecil. Namun ada 1 hal yang kusembunyikan darinya, yakni bahwa 6 bulan yang lalu sesungguhnya Agam telah memintaku untuk rujuk, membangun kembali mahligai pernikahan kami yang telah hancur. Tapi aku menolak dengan halus. Entahlah, aku merasa masih damai dengan kesendirianku. Dan juga aku belum sepenuhnya percaya Agam telah benar-benar berubah. 

*** 

Aku tengah memilih-milih pakaian di rak di sebuah mall, ketika kulihat sosok yang sangat ku kenal melintas. Agam ! tetapi hey, dia tak sendiri. Ada seorang wanita berambut sebahu dengan tubuh semampai di sisinya. Aku tak dapat melihat jelas wajah wanita itu, karena tertutup oleh badan tinggi besar Agam. 

Tapi aku melihat tangan Agam melingkar di pinggang wanita itu. Mereka nampaknya menjalin sebuah hubungan yang dekat. 

Penasaran, aku mencoba mencari tahu dengan memperdekat jarak ku terhadap mereka. Aku memutar badanku, bermaksud mengikuti mereka secara diam-diam. Tapi aku justru kehilangan mereka. Mereka sudah tak nampak lagi. Siapakah wanita itu, kenapa Agam nampak dekat sekali dengannya ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun