Mohon tunggu...
Aprilia Anggraini
Aprilia Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta

Saya Aprilia, mahasiswi dari program studi Bimbingan dan Konseling Islam. Saya tertarik dengan segala hal yang bersifat sosial. Menulis adalah hobby baru saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanggapi Deretan Kasus Bunuh Diri Mahasiswa: Mendesaknya Perhatian Terhadap Kesehatan Mental

10 Juni 2024   17:30 Diperbarui: 10 Juni 2024   17:38 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, penting untuk dipahami bahwa kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga faktor eksternal.Seperti kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas merupakan kendala serius bagi banyak mahasiswa di Indonesia. Fasilitas kesehatan mental yang terbatas dan kurangnya kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan mental dapat membuat mahasiswa merasa terjebak dalam lingkaran kegelapan tanpa jalan keluar.

Oleh karena itu, tanggapan terhadap krisis kesehatan mental di kalangan mahasiswa haruslah holistik dan terintegrasi. Pertama-tama, pendekatan pencegahan menjadi kunci. Pendidikan tentang kesehatan mental harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Ini akan membantu menciptakan kesadaran sejak dini tentang pentingnya merawat kesehatan mental dan menghapus stigma negatif yang masih melekat pada topik ini.

Selain itu, perlu ditingkatkan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan mental terutama di lingkungan perguruan tinggi. Fasilitas konseling dan dukungan psikologis harus tersedia dan dengan mudah dijangkau oleh mahasiswa. Program-program dukungan emosional dan psikologis juga harus diperluas, termasuk kelompok-kelompok dukungan sesama dan layanan konseling online. Mahasiswa harus merasa didengar dan didukung dalam perjuangan mereka menghadapi tantangan mental selama proses perkuliahan.

Di samping upaya-upaya di tingkat institusi, pemerintah juga memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkuat sistem kesehatan mental di Indonesia. Investasi dalam fasilitas kesehatan jiwa, pelatihan untuk tenaga kesehatan, dan kampanye-kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental adalah langkah-langkah yang perlu diambil secara serius.

Dalam menghadapi deretan kasus bunuh diri mahasiswa di Indonesia, kita tidak boleh lagi mengesampingkan isu kesehatan mental sebagai sesuatu hal yang sepele atau tabu. Saatnya untuk berbicara secara terbuka, mendengarkan satu sama lain, dan bertindak untuk menciptakan perubahan yang positif. Kita berhak hidup dalam lingkungan yang mendukung, di mana setiap individu merasa dihargai, didengar dan didukung dalam perjuangan mereka untuk mencapai kesejahteraan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun