Tentu saja, "3 Jaga" itu enggak cuma untuk orang dewasa lho ya, namun juga sebaiknya diterapkan untuk anak-anak kita.
Berikut adalah beberapa contoh dari "3 Jaga" tersebut yang bisa kita terapkan di lingkungan keluarga (anak-anak):
- Jaga Aktivitas Fisik
Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tentu butuh yang namanya bergerak kan? Kalau kerjaannya seharian cuma rebahan atau menonton gadget, bisa-bisa fisik mereka melemah dan tumbuh kembangnya enggak optimal.
Maka, yang bisa kita lakukan adalah membuat mereka bergerak. Kalau rumahnya punya halaman luas, beruntung sekali, kita bisa melakukan banyak aktivitas fisik, seperti olahraga bola, basket, dll. Namun, kalau rumahnya tidak terlalu gede, tak masalah kok mengajak anak keluar sebentar untuk beraktivitas di halaman atau di jalanan depan rumah pada saat lingkungan perumahan sedang sepi. Â Aktivitasnya bisa naik sepeda, jalan kaki keliling komplek, berolahraga seperti main bulutangkis, senam bersama orang tuanya, dll.
Sesekali ajak anak pergi ke minimarket, supermarket, atau taman terbuka juga tak masalah. Pilih jam paling pagi ketika minimarket/ supermarket baru buka. Begitu pula dengan bermain ke taman. Pilih pagi hari banget, ketika pengunjungnya masih sepi. Intinya, adalah saat ini kita mengupayakan untuk menghindarkan si anak berinteraksi dengan banyak orang terlebih dahulu. Tetapi, anak masih bisa beraktivitas di luar ruangan (rumah).
- Jaga Nutrisi
Karena kemungkinan anak-anak belum bisa menerima vaksin untuk pencegahan virus Corona, maka yang bisa orang tua lakukan adalah memberikan makanan yang sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang. Selain untuk menjaga imunitas anak, makanan bergizi juga sangat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Jaga Kesehatan Mental
Tak hanya orang dewasa, anak-anak kemungkinan besar rawan mengalami gangguan mental saat pandemi ini. Mereka jarang punya kesempatan bermain dengan teman, terpaksa enggak pergi ke sekolah, dll.
Menjaga kesehatan mental anak saat pandemi bisa kita lakukan dengan cara:
- Tidak memaksa anak terlalu memikiran pelajaran sekolah. Dibawa santai saja, walau enggak menggampangkan juga.
- Sesekali ajak anak keluar rumah dengan memperhatkan protokol kesehatan.
- Beri kesempatan anak untuk berinteraksi dengan temannya dengan cara memanfaatkan teknologi yang ada, misalnya video call.
- Berikan anak-anak aktivitas menarik, seperti berkebun, memelihara binatang, memberi kesempatan anak membantu pekerjaan rumah. Hal ini adalah kegiatan yang sebenarnya menantang untuk anak-anak, sekaligus mengajari mereka tentang life skills.
Satu lagi, prinsip yang paling penting adalah selalu hadir untuk anak-anak. Berusaha mengajak mereka berbicara dari hati ke hati, tentang apa yang mereka rasakan, alami, dan inginkan pada situasi seperti sekarang, sambil berusaha memberikan pemahaman tentang pandemi.
Ini memang bukan cara yang gampang, sih.