Ibu F menceritakan kepada saya bahwa bayinya mengalami keterlambatan perkembangan motorik, yakni belum bisa duduk meski anaknya sudah berusia 9 bulan.
Menurut dr. Diana kasus keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak seperti itu, kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor gizi.Â
"Bila status gizinya tidak diperbaiki, maka pertumbuhan dan perkembangan organnya menjadi tidak sempurna atau optimal," kata dr. Diana.
Penyebab lainnya adalah stimulasi dari orang tua. Tanpa gizi dan stimulasi yang bagus, maka perkembangan anak cenderung tidak sesuai dengan milestones.
Masalah keempat adalah masalah psikis ibu. Baik Ibu T dan Ibu F sempat merasa bersalah ketika melahirkan anak dengan BBLR.
"Sedih, enggak tega lihat bayi kecil banget. Dan merasa bersalah. Pernah kena baby blues ringan. Cerita dan nangis-nangis ke suami. Suami menenangkan dan ngasi motivasi lembut yang masuk banget ke pikiran dan perasaan. Jadi baby blues tidak kurang dari tiga hari saja. Setelah itu happy banget ada baby sampe sekarang," kata Ibu T yang bayinya kini berusia lima bulan.
Bisakah bayi dengan BBLR tumbuh dan berkembang sesuai milestones?
"Anak BBLR bisa sekali dan harus tumbuh dan berkembang sama seperti anak-anak lain yang terlahir dengan berat badan normal," kata dr. Diana optimis.
Dr. Diana kemudian menjelaskan bahwa untuk pertumbuhan dan perkembangannya, kuncinya ada pada asupan nutrisi yang diterima oleh bayi. Untuk pertumbuhan, sesuai penjelasan sebelumnya, prinsipnya adalah pemberian asupan nutrisinya. Asupan nutrisi pada bayi BBLR pada prinsipnya sama seperti makanan dan minuman yang diberikan kepada bayi dengan berat lahir normal. Meski demikian, memang untuk kasus tertentu ada teori tentang perhitungan asupan nutrisi anak BBL R ini.
"Dokter anak atau dokter spesialis gizi kliniknya akan memberikan preskripsi atau resep untuk asupannya," jelas dr. Diana.