Jika orang yang mempunyai indra keenam atau kemampuan khusus disebut sebagai paranormal, maka Dino termasuk salah satu di antaranya.
Seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu dapat menerawang suatu hal yang belum terjadi. Intuisinya, entah mengapa selalu tepat dan tidak pernah melesat sekali pun. Kemampuan janggalnya itu dimiliki sejak usianya menginjak angka enam. Bermula dari sebuah peristiwa, sore itu Dino menolak ajakan teman-temannya untuk membeli es krim. Padahal dibandingkan apa pun, minuman satu itu tidak pernah tidak menarik hatinya-selayaknya tembaga, maka es krim adalah magnetnya.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, Dino pasti akan menuruti apa saja perintah dari orang-orang, asalkan es krim menjadi imbalannya. Maka, penolakan Dino kali ini tentu saja dicurigai sebagai sesuatu yang aneh. Pandangan itu muncul karena penolakan Dino tidak disertai alasan yang cukup jelas. Dugaan Dino yang mengatakan bahwa es krim itu berbahaya, tidak dapat dicerna oleh satu pun kepala temannya.
"Mengapa kamu tidak ikut membeli es krim?" tanya Rika.
"Es krim itu berbahaya." jawab Dino singkat.
 "Tumben. Bukannya kamu suka es krim, ya? Kemarin-kemarin kamu juga jajan dan tidak kenapa-kenapa, tuh." Rizky berujar sembari memonyongkan bibir.
"Tapi, es krim yang satu ini berbahaya. Terserah, kalau kalian tidak percaya."
Barangkali perkataan Dino kurang meyakinkan atau sikapnya terlampau tenang, yang membuat tak seorang pun mengindahkan kemungkinan itu. Mereka semua tetap membeli es krim, kecuali Dino seorang.
Selang beberapa jam setelah es krim beraneka rasa itu dilahap habis, mereka semua kejang-kejang dan di setiap mulut keluar cairan putih yang berbusa. Akhirnya, anak-anak tersebut dilarikan ke rumah sakit, kecuali seorang, tentu saja.
Dino benar, es krim itu berbahaya.
***