Mohon tunggu...
Apri hardiansyah
Apri hardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Hobi saya olahraga, seperti olahraga sepak bola futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberdayaan Masyarakat dalam KB Sayang Ananda Desa Meranjat

27 November 2022   19:54 Diperbarui: 27 November 2022   20:05 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Proses  pembentukan  kepribadian  seorang anak dapat diperoleh melalui proses  belajar dari lingkungan  sekitarnya,  dalam  hal  ini  tentu  saja anak  berinteraksi  dengan  orang  lain,  mulai  dari ibu  sebagai  orang  yang  pertama  menjadi  lawan berinteraksi   anak,   kemudian   anggota-anggota keluarga  lainnya  dan  juga  dalam  masyarakat. 

Sejak kecil anak sudah mengalami proses belajar yang disebut proses sosialisasi. Proses sosialisasi pada keluarga mengajarkan  anak  tentang  pola-pola tingkah laku. Keyakinan suatu cita-cita dan nilai-nilai   yang   berlaku   di   masyarakat   dalam rangka perkembangan kepribadiannya. Keluarga sangat  besar  pengaruhnya  dalam perkembangan dan  pembentukan  perilaku anak,  karena  dalam keluarga     anak     pertama     kali    memperoleh pengetahuan dalam  upaya  mengembangkan  diri dan sifat-sifat sosialnya.

Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat people-centered, participatory, empowerment and sustainable. Konsep pembangunan dengan model pemberdayaan masyarakat tidak hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar (basic need) masyarakat tetapi lebih sebagai upaya mencari alternative pertumbuhan ekonomi lokal. 

Pemberdayaan masyarakat (empowerment) strategi alternative dalam pembangunan telah  berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran walaupun dalam kenyataannya belum secara maksimal dalam implementasinya. Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat merupakan hal yang banyak dibicarakan masyarakat karena terkait dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini kedepan apalagi apabila dikaitkan dengan skill masyarakat yang masih kurang akan sangat menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri. 

Upaya untuk memberdayakan masyarakat (empowering) dapat dikaji dari 3 (tiga) aspek: Pertama, ENABLING yaitu menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang. Kedua, EMPOWERING yaitu memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat melalui langkah-langkah nyata yang menyangkut penyediaan berbagai input dan pembukaan dalam berbagai peluang yang akan membuat masyarakat semakin berdaya. Ketiga, PROTECTING yaitu melindungi dan membela kepentingan masyarakat lemah. Pendekatan pemberdayaan pada intinya memberikan tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dari kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumberdaya pribadi, langsung, demokratis dan pembelajaran social. 

Dalam hal ini objek penelitian yang di lakukan penulis yaitu KB Sayang Ananda di desa meranjat indralaya selatan, Awal dari berdirinya Kelompok Bermain Sayang Ananda Ini  yaitu di dirikan oleh Ibu Rosilah di SD 5 Desa Meranjat Indralaya Selatan sekitar 17 tahun yang lalu, pengelolaannya sekarang yaitu ibu desti isnaini mengatakan dia tidak tau jelas awal mula bagaimana berdirinya KB Sayang Ananda ini karna beliau baru 2 tahun sebagai pengelola baru KB Sayang Ananda ini, ibu desti mengatakan  sampai sekarang KB Sayang Ananda ini masih tidak memiliki tempat atau kelas sendiri,  sekarang statusnya masih menumpang sekitar 3 tahun yang lalu KB Sayang Ananda ini menumpang di SMA Yepemnu dan sekarang KB Sayang Ananda ini menumpang di TK Uwais Al-Qorni. 

Hal yang masih menjadi kekurangan yang ada di KB sayang ananda ini adalah tidak adanya gedung tetap yang dapat digunakan untuk tempat anak-anak belajar di KB sayang ananda ini. Lokasi KB sayang ananda ini masih sering berpindah-pindah tempat sehingga dibutuhkannya bantuan dari pemerintah untuk pembuatan gedung Kelompok Bermain Sayang Ananda ini.

Keunggulan KB Sayang Ananda ini dari KB yang lain yaitu Kelompok belajar Sayang Ananda ini berbeda dengan Kelompok Bermain lain, karna KB sayang ananda ini dari usia dini telah diajarkan ilmu-ilmu tentang hadist, tentang asmaul husna meskipun di usia mereka belum sepenuhnya memahami ilmu-ilmu tersebut tetapi paling tidak mereka semua sudah tau mengenai ilmu-ilmu yang telah diajarkan terebut. 

Pembelajaran tentang ilmu-ilmu hadist ini setidaknya dapat membuat anak-anak mengerti walaupun tidak sepenuhnya paham agar mereka ketika memasuki pendidikan ke tahap selanjutnya tidak terlalu kaget dan masih ingat walaupun tidak seluruhnya dengan apa yang telah di ajarkan di Kelompok Bermain ini.

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata power ( Kekuasaan atau  keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Ilmu sosial tradisional menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan kontrol. Pengertian ini mengasumsikan bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang tidak berubah atau tidak dapat dirubah. 

Pemberdayaan Masyarakat dimaksud pada Kelompok Bermain ini adalah upaya untuk meningkatkan jiwa bersosialisasi anak-anak dari usia dini serta mempermudah orang tua agar tidak lagi susah untuk mengajari anaknya untuk bersosialisasi kepada lingkungan baru yang akan di jalaninya nanti.

Pemberdayaan masyarakat yang ada di Kelompok Belajar Sayang Ananda ini maksudnya adalah banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya Kelompok Belajar ini karena orang tua diberi keuntungan yaitu anaknya bisa di ajarkan tentang pendidikan hadist ataupun lainnya dari anak tersebut masih berusia dini. Hal ini tentunya dapat menjadi bekal untuk anak tersebut ketika nanti mereka telah memasuki dunia pendidikan baik itu Pendidikan Anak Usia Dini maupun Sekolah Dasar. Banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya Kelompok Bermain ini.

Orang tua merasa kelompok belajar ini sangat membantu proses perkembangan anak dalam bersosialisasi bersama teman-temannya maupun kepada orang tua. Jadi ketika anak-anak telah sekolah PAUD atau SD mereka tidak lagi merasa takut untuk bersosialisasi dengan lingkungannya yang baru. Serta anak-anak juga telah mengetahui setidaknya sedikit tentang materi-materi pembelajaran yang nantinya akan di pelajari di PAUD atau SD.

Artikel ini dibuat oleh mahasiswa Universitas Sriwijaya

Nama: Apri hardiansyah

Nim   : 06151282126048

Dosen Pembimbing :

Shomedran, M. Pd

Mega Nurrizalia, M. Pd

Fakultas/Jurusan : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pendidikan Masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun