Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata power ( Kekuasaan atau  keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Ilmu sosial tradisional menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan kontrol. Pengertian ini mengasumsikan bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang tidak berubah atau tidak dapat dirubah.Â
Pemberdayaan Masyarakat dimaksud pada Kelompok Bermain ini adalah upaya untuk meningkatkan jiwa bersosialisasi anak-anak dari usia dini serta mempermudah orang tua agar tidak lagi susah untuk mengajari anaknya untuk bersosialisasi kepada lingkungan baru yang akan di jalaninya nanti.
Pemberdayaan masyarakat yang ada di Kelompok Belajar Sayang Ananda ini maksudnya adalah banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya Kelompok Belajar ini karena orang tua diberi keuntungan yaitu anaknya bisa di ajarkan tentang pendidikan hadist ataupun lainnya dari anak tersebut masih berusia dini. Hal ini tentunya dapat menjadi bekal untuk anak tersebut ketika nanti mereka telah memasuki dunia pendidikan baik itu Pendidikan Anak Usia Dini maupun Sekolah Dasar. Banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya Kelompok Bermain ini.
Orang tua merasa kelompok belajar ini sangat membantu proses perkembangan anak dalam bersosialisasi bersama teman-temannya maupun kepada orang tua. Jadi ketika anak-anak telah sekolah PAUD atau SD mereka tidak lagi merasa takut untuk bersosialisasi dengan lingkungannya yang baru. Serta anak-anak juga telah mengetahui setidaknya sedikit tentang materi-materi pembelajaran yang nantinya akan di pelajari di PAUD atau SD.
Artikel ini dibuat oleh mahasiswa Universitas Sriwijaya
Nama: Apri hardiansyah
Nim  : 06151282126048
Dosen Pembimbing :
Shomedran, M. Pd
Mega Nurrizalia, M. Pd
Fakultas/Jurusan : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pendidikan Masyarakat