BAKSO merupakan makanan jenis bola daging yang dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka yang berasal dari Cina Selatan.
Masyarakat perantauan Tionghoa kemudian membawa resepnya ke Indonesia, maka dikenal luaslah bakso di Bumi Pertiwi, termasuk di Aceh.
Makanan ini dihidangkan dengan kuah dan disajikan dengan tambahan mi kuning atau bihun, serta ditambahkan saus, kecap, cuka, dan terkadang micin.
Mi kuah yang disajikan dalam keadaan panas-panas ini merupakan kuliner yang menjadi favorit masyarakat Indonesia.
Di Aceh Utara, tepatnya di kawasan Krueng Geukueh, terdapat satu usaha bakso yang tergolong ramai pelanggannya, yakni Tri-Yuli Bakso.
Warung bakso ini terletak 200 meter dari Jalan Medan- Banda Aceh menuju pabrik PT AAF Kreung Geukueh.
Tepatnya, di sebelah kiri jalan dari arah Banda Aceh ke Medan.
Warung ini saban hari terlihat sibuk terutama oleh lalulalang pelayan yang mengantarkan hidangan kepada pengunjung yang ramai.
Bakso, sejauh yang saya amati, menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat Krueng Geukueh, sehingga banyak sekali warung dan kafe di kawasan Pasar Krueng Geukueh menyediakan jajanan bakso.
Berbeda dengan warung bakso yang berada di seputaran Kreung Geukueh lainnya, Tri-Yuli memiliki banyak inovasi dan kreativitas.
Selain penataan warung yang rapi, dindingnya dihiasi berbagai menu yang ditawarkan agar pengunjung mudah menemukan jenis makanan kesukaannya, serta berbagai bentuk gambar indah yang juga berfungsi sebagai dinding informasi.
Kreativitas ini tentu menarik dipandang, terutama bagi kaum milenial yang senang berbagai gambar dan warna cerah plus menawan.
Variasi menunya juga banyak.
Di sini tersedia berbagai jus buah hingga kelapa jeli ala Thailand.
Ada juga bakso lava, menu favorit Tri- Yuli yang disajikan dalam tempayan panas.
Bakso panas dibalut saus merah khas Tri-Yuli ini bagaikan lava yang ke luar dari gunung berapi.
Memandangnya saja sudah menggugah selera, apalagi saat menikmatinya.
Menggunakan saus khusus yang dipanaskan bersama bakso besar, bakso lava menjadikan sensasi tersendiri dalam pengalaman bersantap bakso.
Apalagi bagi penikmat bakso, makan bakso panaspanas dapat mengeluarkan keringat dan menjadikan pengalaman berkuliner yang akan membekaskan kesan mengasyikkan, seperti yang saya dan keluarga rasakan.
Makan bakso lava ini serasa bagaikan makan “daging steak”, tapi tetap memiliki aroma rasa bakso tulen.
Penyajian bakso lava yang dibakar merupakan salah satu inovasi dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sangat kreatif dan patut menjadi contoh yang baik bagi pengusaha kuliner lainnya.
Sensasi lain akan diperoleh saat bakso dibelah dengan pisau dan garpu yang disiapkan, maka akan keluar beberapa biji bakso serta daging renyah berlumuran saus lava merah.
Jadinya, terasa di lidah pedas-pedas nikmat.
Banyak pengunjung mengeklaim, belum dikatakan pernah berkunjung ke Tri-Yuli Bakso, bila belum menikmati bakso lava dengan ukuran satu kepal tangan orang dewasa.
Nikmatnya rasa bakso dengan cita rasa daging steak merupakan salah satu daya tarik yang akan mejadikan pengunjung tertarik untuk kembali lagi, mereguk sensasi kenikmatan yang luar biasa.
Ada lagi menu khas di sini, yakni bakso kepiting hotplate, yakni kepiting betina yang memiliki telur dijadikan pelengkap bakso.
Bakso ini memiliki rasa yang tidak kalah dibanding bakso lava.
Kepiting utuh yang dilapisi bakso tersebut merupakan sajian yang sangat menarik dipandang dan nikmat bagaikan daging renyah dengan kelezatan ganda.
Sajian kepiting utuh yang diungkep dan dilapisi dengan bakso yang lezat menjadikan penikmat tertarik untuk selfie lebih dulu sebelum menyantapnya.
Maklum, teknik penyajiannya apik dan ‘eye-catching’.
Pengunjung yang datang ke sini dalam kondisi lapar berat, sering memesan bakso urat jumbo yang juga tak kalah nikmatnya dibandingkan bakso lava dan bakso kepiting hotplate.
Dengan porsi yang besar, menjadikan penikmat teratasi rasa laparnya.
Dengan racikan bumbu yang pas, membuat rasa bakso tidak hilang dalam sajian bakso urat jumbo ini.
Penggemar sop tulang juga bisa menyalurkan hasratnya di sini, karena tersedia bakso tulang gatok yang di dalam tulangnya terdapat sumsum yang renyah untuk diisap dengan sedotan.
Kenikmatan sumsum yang luar bisa tersebut, ditambah bakso, membuat penikmat tidak hanya mendapat kenikmatan sumsum tulang segar, tapi juga nikmatnya rasa bakso yang lezat.
Lagi-lagi, dua kenikmatan ganda, hal yang membuat banyak pengunjung menjatuhkan pilihannya pada bakso tulang gatok.
Selain itu, masih banyak pilihan yang ditawarkan Tri- Yuli Bakso.
Misalnya, bakso mangkok, bakso tetelan, bakso keju, dan sebagainya.
Variasi yang begitu banyak merupakan salah satu inovasi yang ditawarkan warung menarik ini.
Di sisi lain, berbagai pilihan tersebut sebetulnya merupakan salah satu nilai tambah yang menjadikan UMKM yang kreatif ini mampu bertahan saat pandemi Covid-19 melanda seperti sekarang.
Pandemi tidak harus membuat usaha tutup.
Momentum tersebut justru harus dapat dijadikan peluang untuk menciptakan keativitas dan inovasi dalam menjalankan usaha.
Tri-Yuli merupakan nama yang dinobatkan tiga bersaudara yang kesemuanya kebetulan lahir pada bulan Juli.
Rezeki yang Allah berikan kepada keluarga ini dengan dititipkan anak pada bulan Juli, dijadikan bulan yang penuh berkah, dan diadopsi sebagai nama dari usaha UMKM ini, sekaligus bagian dari rasa syukur keluarga bahagia tersebut.
Saat memulai usaha, pemilik Tri-Yuli Bakso awalnya membuka warung nasi, tapi tak berkembang.
Dengan melakukan perubahan dibarengi beberapa inovasi, keluarga ini pun fokus pada usaha bakso.
Hasil ikhtiar dan dengan memohon doa kepada Sang Khalik, serta menetapkan hati pada usaha bakso inovatif, maka secara bertahap terlihat perkembangan yang signifikan.
Tempat usahanya yang semula hanya satu toko, sekarang sudah tiga toko, ditambah satu balai untuk tamu yang senang duduk lesehan.
Perkembangan lainnya, dulu hanya mampu mempekerjakan dua karyawan, sekarang sudah 14 karyawan.
Perkembangan luar biasa tersebut merupakan hasil ikhtiar serta rasa syukur sehingga Allah memudahkan semua aktivitas dari usaha kuliner Tri-Yuli Bakso.
Dari hasil yang diperoleh unit usaha ini, yang sangat diperhatikan adalah kesejahteraan para karyawan yang selalu mengenakan baju seragam saat bertugas.
Di samaping itu kejujuran dalam melaksanakan bisnis sejalan dengan ketentuan syariah menjadi perhatian khusus.
Keberhasilan dan kemandirian unit usaha Tri-Yuli Bakso hendaknya menjadi contoh yang patut ditiru UMKM lain agar ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan berkembang.
Dengan banyaknya UMKM yang mandiri dan maju, tentu akan membuat pertumbuhan ekonomi daerah kian meningkat sehingga dapat menyejahterakan masyarakat secara umum.
Model pembangunan UMKM dengan inovasi sudah saatnya digelorakan dalam kehidupan masyarakat, sehingga fondasi ekonomi ‘wong cilik’ semakin kuat dan mampu menahan beban ekonomi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H