Kreativitas ini tentu menarik dipandang, terutama bagi kaum milenial yang senang berbagai gambar dan warna cerah plus menawan.
Variasi menunya juga banyak.
Di sini tersedia berbagai jus buah hingga kelapa jeli ala Thailand.
Ada juga bakso lava, menu favorit Tri- Yuli yang disajikan dalam tempayan panas.
Bakso panas dibalut saus merah khas Tri-Yuli ini bagaikan lava yang ke luar dari gunung berapi.
Memandangnya saja sudah menggugah selera, apalagi saat menikmatinya.
Menggunakan saus khusus yang dipanaskan bersama bakso besar, bakso lava menjadikan sensasi tersendiri dalam pengalaman bersantap bakso.
Apalagi bagi penikmat bakso, makan bakso panaspanas dapat mengeluarkan keringat dan menjadikan pengalaman berkuliner yang akan membekaskan kesan mengasyikkan, seperti yang saya dan keluarga rasakan.
Makan bakso lava ini serasa bagaikan makan “daging steak”, tapi tetap memiliki aroma rasa bakso tulen.
Penyajian bakso lava yang dibakar merupakan salah satu inovasi dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sangat kreatif dan patut menjadi contoh yang baik bagi pengusaha kuliner lainnya.
Sensasi lain akan diperoleh saat bakso dibelah dengan pisau dan garpu yang disiapkan, maka akan keluar beberapa biji bakso serta daging renyah berlumuran saus lava merah.