Sang Jawara
Pernahkah kalian ingat,
satu sosok yang berpeci hitam,
berbaju putih, celana hitam
bersepatu lusuh
dan...
bersepeda wayang?
Dia.
Sosok yang tak pernah berharap pamrih
Yang mengajarkan ditambah itu banyak,
Mengingatkan jika dikurangi itu tak banyak lagi...
mengajarkan titik yang mengakhiri,
ada garis yang disebut lurus..
Kau juga bercerita tentang huruf yang menjadi kata,
Ulat yang menjadi kepompong
Dan..kau tunjukkan arah melangkah Utara-Selatan...
Di tanganmu wahai jawara...
dunia tetap terang, bersinar...
Tetap kau ajarkan 1+1,
Tetap terdengar a, b, c, d...
Tetap terlafal alif, baa, ta...
dan tetap terdengar denting do, re, mi, so...
Kau tetap bagai joki yang berpacu..
mengemban tugas amanah, melawan arus yang mendera..
Pacu terus kudamu wahai jawara...
Pacu sekencang-kencangnya
Terjang karang terjal!
Terjang hujan badai!
Cemooh, ocehan, kicauan...abaikan
Abaikan itu sang jawara!
Satu tujuan...
Kau adalah panah dengan busur yang harus tetap meluncur
menuju medan kemenangan
kemenanganmu!
Kemenangan dari dunia yang kau buka...