Sekarang Ijah sering berdiri sendirian di pojokkan, tak ada teman yang mau bermain dengannya, teman-temannya bosan dengan hasutan Ijah yang pintar membolak balikkan fakta.Â
Ijah merana seorang diri mau bergabung rasa gengsi lebih besar. Karena mulutnya sendiri dia terpuruk sendirian, mencari simpati dengan menghasut dan menjual kesedihan.
Ia malu Didiy yang ia benci diam-diam sering membantunya.
Â
ADSN1919
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI