Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persahabatan Dodoy, Didiy, dan Daday

4 Oktober 2020   09:37 Diperbarui: 4 Oktober 2020   09:40 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang Ijah sering berdiri sendirian di pojokkan, tak ada teman yang mau bermain dengannya, teman-temannya bosan dengan hasutan Ijah yang pintar membolak balikkan fakta. 

Ijah merana seorang diri mau bergabung rasa gengsi lebih besar. Karena mulutnya sendiri dia terpuruk sendirian, mencari simpati dengan menghasut dan menjual kesedihan.

Ia malu Didiy yang ia benci diam-diam sering membantunya.

 
ADSN1919

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun