"Maksudnya?"
"Hemm, Abang ini pura-pura lugu apa  pura-pura gak tau sih? Kalau gak tau kok kayaknya udah biasa datang ke tempat-tempat seperti ini. Hihihi... pasti pura-pura lugu biar di sangka anak baru ya?"
"Gak paham Abang Mel,"
"Hemm,.." Melly memelototiku sejenak, melihatku dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, lalu tersenyum-senyum sendiri.
"Kenapa, Mel?" tanyaku heran, saat melihat Melly senyum-senyum sendiri melihatku.
"Nggak, Abang dari mana Sih?"
"Dari Kota ...,"
"Ha! Sama donk, Melly juga dari situ, kok bisa nyasar kemari? Hihihi.."
"Lah! Melly sendiri ngapain sampe ke tempat ini?"
"Biasalah Bang, tuntutan ekonomi."
"Kerja?"