"Gimana?" tanya Oneng sambil melihat ke arah tangan Jabrik di atas Meja.
Di atas Meja, tangan Jabrik sengaja Ia rapatkan sedemikian rupa. Seperti tengah menutup sesuatu dengan jemari tangannya. Oneng paham bahwa laki-laki kurang ajar ini tengah menggambarkan "gundukan" milik Perempuan dengan jemari tangannya.
"Salah seorang PSK itu nyeletuk; mencari Tuhan kok kemari, tempat yang dianggap hina oleh sebagian kalangan  manusia," Jabrik kembali berbicara sambil menggerak-gerakkan tangannya saat menirukan ucapan para PSK yang tengah berbicara dengan Si Belah di depan mereka.
"Iya, logikanya, masak mencari Tuhan di tempat maksiat seperti itu," kata Oneng sedikit protes sambil terus melihat ke arah jemari tangan Jabrik yang masih menelungkup di atas Meja.
"Aku sudah pergi dan mendatangi semua rumah ibadah yang ada di seluruh dunia, tempat di mana manusia datang untuk menyembah Tuhannya, tapi Aku tidak ada melihat Tuhan ada bersama mereka." Jabrik menirukan ucapan Si Belah sambil menarik tangannya yang sedari tadi menelungkup di atas Meja, lalu meraih cangkir di depannya dan meneguk kopi di dalamnya.
"Terus?" tanya Oneng sambil melirik ke arah bibir Jabrik, yang masih ada sisa air kopi di sudut bibirnya.
"Makanya aku kemari," kata Jabrik menirukan jawaban Si Belah saat di tanya oleh para PSK yang mengerumuninya sambil tertawa cekikikan mendengar jawabannya.
"Loh kok?" tanya Oneng penasaran sambil memberikan Tissue baru kepada Jabrik untuk mengelap bibirnya.
"Kata orang di tempat ini ada "Surga Dunia" makanya Aku kemari," kata Jabrik menirukan ucapan Si Belah sambil tertawa lebar dan membasahi bibirnya sendiri sambil mempermainkan ujung lidahnya.
"Hemm, Mas juga suka pergi mencari "Surga Dunia" ya?" selidik Oneng.