"Hah! Kenapa? Si Belah penasaran? Ngapain pergi ke tempat hiburan malam?" tanya Oneng kaget.
Oneng membayangkan betapa tragisnya perjalanan hidup Si Belah yang hendak pergi mencari Tuhan, ternyata pada akhirnya harus terjerumus ke dalam "Lembah Hitam"bersama para "Wanita Malam".
"Cuma ngobrol dan bersenda gurau dengan para Pekerja Seks Komersil (PSK) yang sedang menanti para pengunjung menghampiri mereka," jawab Jabrik sambil kembali membasahi bibirnya sendiri dan senyum-senyum  menggoda ke arah Oneng.
"Teruus? Masa hanya ngobrol aja, ah ga mungkin" tanya Oneng perlahan dan sedikit berdebar seraya menahan nafasnya sendiri.
Oneng berpikir pasti sebentar lagi laki-laki kurang ajar di depannya ini, akan menceritakan adegan-adegan petualangan Si Belah bersama para wanita penghibur dengan bermaksud membuatnya terangsang.
"Si Belah sudah berkeliling dunia, dia sudah tau bahkan apa-apa yang oleh orang awam masih menjadi rahasia," jawab Jabrik, kali ini mimik wajahnya kembali serius, tanpa senyum saat menatap ke arah Oneng.
"Iya," jawab Oneng pelan.
"Si Belah telah melihat semuanya, baik dan buruknya kehidupan yang ada di dunia. Si Belah melihat dunia ini dari sudut yang berbeda," kata Jabrik lagi sambil kembali tersenyum seperti semula.
"Terus?" Oneng yang penasaran dengan mimik wajah Jabrik yang bisa berubah-ubah saat  menceritakan perjalanan Si Belah mencari Tuhan.
"Para PSK itu terlena, bahkan sampai lupa menjajakan "barang dagangannya" karena ke-asyikan mendengarkan cerita Si Belah, tentang perjalanan hidupnya berkeliling dunia mencari Tuhan."
Jabrik berkata sambil meletakkan tangannya di atas Meja.