Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Nenek Misterius di Hutan Larangan

9 Oktober 2019   21:10 Diperbarui: 28 Maret 2020   20:43 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara suara Saluang yang masih terdengar pelan di tempat ini, di keremangan cahaya, Datuk Garang Bamato Merah dan Nenek tua berkerudung bergo panjang warna merah marun itu terus berjalan, meninggalkan aku dan  Lelaki sampan yang saat ini telah menjadi seekor Harimau jantan di depannya.

"Demi langit yang aku panggil sebagai ayah dan bumi yang aku panggil sebagai ibu. Demi ayah dan ibuku serta Tuhan yang menyaksikan perbuatan kalian berdua di tempat ini, aku iklaskan kalian menjadi pasangan suami istri, Andini, jika kau memang menyayangi lelaki ini, pergilah temui kedua orang tuamu sebelum 40 hari untuk meminta restu pada kedua orang tuamu agar merestui pernikahan kalian berdua nanti."

Di antara suara Saluang yang perlahan mulai menjauh dari tempat ini, sayup-sayup kudengar suara Nenek tua berkerudung bergo panjang merah marun ini terdengar pelan di telingaku yang tengah menangis sesegukan di samping Harimau jantan di pinggir Makam Keramat di tengah-tengah Hutan Larangan.


-Bersambung-


Bahan bacaan: 
1,2
Catatan :
Di buat oleh, Warkasa1919 dan Apriani Dinni. Baca juga Aku dan Penunggu Hutan Larangan yang di buat oleh, Warkasa1919. Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun