Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat di Enam Belas Dua Puluh

14 Juli 2019   16:51 Diperbarui: 14 Juli 2019   16:57 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang aku tidak bisa memiliki tubuhmu seutuhnya, tapi hatimu engkau beri seutuhnya padaku, begitupun hatiku kutitipkan seutuhnya padamu.

Bila aku sedang merindukanmu aku selalu mengingat enam belas dua puluh karena kita pernah menyatu di tempat itu bagai Adam dan Hawa yang dipertemukan Tuhan kembali.

Engkau adalah cermin bagiku, dimatamu aku adalah bidadari kuning ke-emasan dan wanita berkerudung merah marun, selama sembilan puluh sembilan hari sembilan belas jam sembilan belas detik waktu yang engkau butuhkan untuk menarik perhatianku.

Engkau bawa aku ke dunia sunyi, di mana tidak ada mata-mata jalang yang selalu menggoda, engkau lindungi jiwaku dengan cadar hati sebagai perisai, engkau titipkan aku pada Tuhanmu dan Tuhanku.

Tuhan maafkan hambamu yang kotor ini karena selain mencintai-Mu, cinta ini sangat besar untuknya, jangan pernah pisahkan kami, aku mohon pada-Mu, satukanlah kami selain di alam keabadian juga di alam nyata.

Karena lewat makhluk ciptaanmu aku banyak belajar tentang arti hidup, belajar tentang sebuah kesabaran belajar tentang cinta karena cinta, dia yang menghentikan pengembaraanku, dihadapannya aku tak berkutik lagi.

Tuhan kabulkanlah permintaan hambamu ini, satukanlah kami, satukanlah kami, izinkan dia membawaku  ke alam keabadian cintanya kepadamu, selamanya.


-Selesai-

ADSN, 140719

Catatan : Cerpen ini di buat oleh, Apriani Dinni sebagai balasan cerpen milik  Warkasa1919 dengan Judul Enam Belas Dua Puluh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun