Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan ADSN 53, Pengalaman Makan Siang bersama Bapak SBY

16 Januari 2019   21:44 Diperbarui: 16 Januari 2019   22:10 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak berani memotret, karena banyak pengunjung yang ditegur oleh para lelaki cepak, ketika mereka mengambil gambar keluarga bpk SBY. Katanya beliau sedang makan, jangan diganggu, kalau diperbolehkan  otomatis banyak pengunjung minta foto bersama dengan beliau, saya maklum juga.

Saya sengaja berlama-lama makannya, kapan lagi bisa makan siang bareng beliau dan kekuarganya, hihihi...modus ya. Momen yang tidak akan terulang.

Tapi saya merasa tidak enak juga, makan terlalu lama ditempat itu, pengunjung banyak yang menunggu di luar. Akhirnya saya sudahi makan bersama beliau, memberi kesempatan pada yang lain, saya keluar dan keliling lagi sambil menunggu anak-anak.

Tak berapa lama, saya melihat rombongan beliau ke arah saya, lebih tepatnya ke arah pintu luar. Saya berbaris di depan, yang lain berebutan untuk bisa bersalaman, awalnya saya terlewat salamnya, karena sebelah saya sangat semangat bersalaman, saya pasrah saja tidak ada kesempatan bersalaman. Sampai pak SBY menghentikan langkahnya sebentar dan mengajak saya salaman, kaget luar biasa pastinya.

Saya masih terheran-heran, ada apa gerangan sampai seorang presiden menghentikan langkah untuk bersalaman dengan saya. Sampai saya tersadar ketika suami bilang, bahwa diantara penggunjung lain warna baju saya paling mencolok, karena  memakai baju warna biru. Alhamdulillah baju membawa berkah. Hehehe...

ADSN, 160119

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun