Â
[caption caption="Wisata Indoneia"][https://4.bp.blogspot.com/-D2d9NHNgFHM/UxRUQl3yUlI/AAAAAAAAAIo/5f_37MZAyBE/w800-h800/Wisata%2BIndonesia.jpg]
Keindahan alam dan ragam budaya Indonesia seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata dalam negeri untuk memperkenalkan Indonesia ke khalayak dunia. Asset yang tak ternilai harganya ini diharapkan mampu memberikan suatu gambaran akan pesona alam Indonesia, lebih dari itu wisata ini dapat memberikan suatu pengaruh yang signifian terhadap perekonomian dalam negeri yang berada pada titik terpuruk akibat penurunan nilai tukar rupiah.
Jika dikaji lebih dalam Pariwisata dapat menjadi mata rantai ekonomi yang panjang dengan menghubungkan berbagai jenis usaha dimulai dari biro perjalanan. jasa pengangkutan, perhotelan, restoran, peningatan pemberdayaan kerajinan rakyat dan lain sebagainya. Maka dapat dikatakan bahwa pariwisata memiliki prospek yang cerah dimasa yang akan datang dengan meningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
Dikala dollar berdiri pada kursi tertinggi bukan berarti kita akan menjadi Negara yang hanya menerima dampak negatifnya saja. Maka hal utama yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana cara kita untuk menarik minat turis asing agar mau berkunjung kedalam negeri.
Pengamat pariwisata Sapta Nirwandar mengatakan sektor pariwisata diyakini belum terdampak krisis global bahkan berpotensi masih terus tumbuh di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Hal ini didasarkan pada hasil riset UNWTO yang menunjukan sektor pariwisata pada Januari hingga April tahun ini terus tumbuh dengan peningkatan mencapai empat persen.
"Hampir semua wilayah mengalami pertumbuhan pariwisata. Prospek untuk Mei sampai Agustus juga diperkirakan tetap bagus dengan hampir 500 juta turis melakukan perjalanan wisata dalam empat bulan itu," kata mantan Wamenparekraf itu.
Hal ini juga mengindikasikan bahwa pariwisata belum terdampak signifikan oleh perlambatan ekonomi global bahkan bisa tumbuh di tengah kondisi yang sulit tersebut. Bahkan perjalanan wisata dalam keluar negeri pun cenderung bergerak secara signifikan terutama bagi para jamaah haji yang tidak terpengaruh oleh keadaan penurunan nilai tukar.
Bahkan pada tahun 2013 disaat nilai tukar rupiah mengalami penurunan nilai tukar terparah terhadap ringgit, turis malaysia justru berbondong-bondong datang keindonesia untuk melakukan wisata terutama wisata belanja dikota Bandung. Hal ini dikarenakan biaya barang yang ada didalam negeri menjadi lebih murah dibandingkan harga yang ada dinegara mereka.
Â
Kreatif
KOMPAS/HARIS FIRDAUS Sejumlah wisatawan mancanegara memotret seorang abdi dalem di Keraton Yogyakarta, Kamis (17/9/2015). Selama bulan September, kunjungan wisatawan mancanegara ke Keraton Yogyakarta relatif stabil, yakni sekitar 400 orang per hari
Pada kesempatan yang sama praktisi pariwisata Anton Thedy mengatakan saat ini industri harus berani melakukan short cut yang kreatif dan inovatif tanpa harus mengeluh dan mengandalkan bantuan pemerintah. "Bisnis itu kreatif, jangan mengeluh atau menunggu insentif pemerintah. Saat dollar mahal jangan jual dollar, jual rupiah," katanya.
Managing Director TX Travel itu mencontohkan pelaku industri bisa mulai menjual wisata kereta api dengan paket mini dengan harga yang terjangkau ketimbang menjual paket-paket yang mahal.
Selain itu, pelaku industri pariwisata juga bisa menjalin kerja sama antar mereka untuk memberikan insentif kepada wisatawan sehingga paket wisata semakin menarik.
Anton yakin sektor pariwisata masih akan terus tumbuh dan memiliki prospek yang cerah ke depan. "Kita lihat belum ada PHK di sektor pariwisata, saatnya kita semua harus kreatif," tambahnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah turis asing tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan eonomi suatu Negara melainan juga karena kemampuan sector bisnis pariwisata dalam negeri untuk mengembangkan sarana dan prasarana serta akomodasi yang dapat mempermudah dan memberikan kenyamanan bagi turis asing.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara kita memperkenalan keindahan alam Indonesia melalui berbagai acara bertaraf internasional, maupun pengadaan acara-acara pengenalan budaya Indonesia diluar negeri, namun yang lebih berharga dari itu adalah bagaimana cara mempertahankan keindahan itu tersendiri dan jangan sampai dirusak pihak manapun yang tidak bertanggung jawab.
Dapat diakses lebih lanjut pada :
- http://Sapta.Pariwisata-Berpotensi-Terus-TumbuH-Kompas.com.htm
- http://bisnis.liputan6.com/read/762109/rupiah-keok-lawan-ringgit-ri-tujuan-wisata-turis-malaysia
- Pdf BAB%20I
Judul TA :
Pengaruh Penurunan Nilai Tukar Rupiah terhadap Pendapatan Penjualan PT X
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI