3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 Tahun)
   Pada tahap ini, anak mulai memiliki inisiatif untuk mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi dunia sekitar. Jika usaha mereka dihargai, mereka akan merasa percaya diri. Namun, jika terlalu banyak dikritik atau dihukum, anak dapat mengembangkan rasa bersalah yang berlebihan.
4. Produktivitas vs Inferioritas (6-12 Tahun)
  Anak-anak mulai fokus pada keterampilan dan pencapaian, seperti belajar di sekolah atau menguasai kemampuan sosial. Jika mereka berhasil, mereka akan merasa produktif dan kompeten. Jika tidak, mereka mungkin merasa rendah diri atau tidak mampu.
5. Identitas vs Kekacauan Identitas (12-18 Tahun)
  Masa remaja adalah waktu untuk menemukan "siapa saya?" Individu berusaha mengembangkan identitas yang stabil dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Jika mereka gagal menemukan identitas, mereka dapat mengalami kebingungan peran atau krisis identitas.
6. Intimasi vs Isolasi (20-40 Tahun)
  Tahap dewasa awal melibatkan pencarian hubungan yang intim dan bermakna. Jika individu berhasil menjalin hubungan dekat, mereka akan merasa terhubung secara emosional. Jika tidak, mereka mungkin mengalami isolasi dan kesepian.
7. Generativitas vs Stagnasi (40-65 Tahun)
   Tahap dewasa tengah melibatkan keinginan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik melalui pekerjaan, keluarga, atau komunitas. Jika berhasil, individu merasa puas dan bermakna. Jika tidak, mereka mungkin merasa stagnan atau tidak produktif.
8. Integritas vs Keputusasaan (65 Tahun ke Atas)