Mohon tunggu...
Apriana Arabela
Apriana Arabela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apriana Arabela Boro sanggar,Bima Hobi nyanyi,nonton tiktok Prodi PGSD FKIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erick Erikson

18 November 2024   20:18 Diperbarui: 18 November 2024   20:22 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson

Erik H. Erikson (1902–1994) adalah seorang psikolog dan psikoanalis terkenal yang mengembangkan teori perkembangan psikososial . Teori ini menekkrisis ) yang harus disingkirkan.

Erik Erikson adalah seorang psikolog terkenal yang memperluas teori perkembangan psikoseksual Freud dengan menambahkan dimensi sosial dan budaya. Teori perkembangan psikososial Erikson menyoroti bagaimana individu berkembang melalui delapan tahap kehidupan, di mana setiap tahap ditandai oleh konflik psikososial yang harus diselesaikan untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sehat. Artikel ini akan membahas konsep dasar teori ini, tahapan-tahapannya, serta relevansinya dalam memahami perkembangan manusia.

A. Konsep Dasar Teori Erikson

Menurut Erikson, perkembangan manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis, tetapi juga oleh hubungan sosial dan budaya. Setiap tahap dalam kehidupan melibatkan krisis psikososial yang bersifat normatif, artinya hampir semua orang akan mengalaminya. Penyelesaian konflik ini dapat menghasilkan kekuatan ego yang positif atau kelemahan jika tidak terselesaikan dengan baik.

Teori ini juga menekankan bahwa perkembangan tidak berhenti pada masa kanak-kanak, melainkan berlangsung sepanjang hidup. Dengan demikian, Erikson memandang perkembangan manusia sebagai proses seumur hidup yang dinamis.

B. Delapan Tahap Perkembangan Psikososial

1. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-1 Tahun)

    Pada tahap ini, bayi mengembangkan rasa percaya terhadap dunia dan pengasuhnya jika kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan kasih sayang, terpenuhi secara konsisten. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, bayi dapat mengembangkan rasa ketidakpercayaan yang akan memengaruhi hubungan interpersonal di masa depan.

2. Kemandirian vs Rasa Malu dan Ragu (1-3 Tahun)

    Anak mulai belajar mandiri dalam tugas-tugas sederhana, seperti makan dan berpakaian sendiri. Jika anak diberi dorongan dan dukungan, ia akan mengembangkan rasa percaya diri. Namun, jika terlalu banyak dikontrol atau dipermalukan, anak dapat merasa ragu terhadap kemampuannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun