Mohon tunggu...
Apriadi Rama Putra
Apriadi Rama Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Lahir di Banda Aceh, 23 April 1998.

Lahir di Banda Aceh, 23 April 1998.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Sumpah Pemuda, Ritual Tanpa Substansi?

28 Oktober 2024   12:29 Diperbarui: 28 Oktober 2024   12:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Sumpah Pemuda seharusnya menjadi momentum untuk merenung dan bertindak, bukan hanya berbaris di bawah komando atau mengikuti seremonial. Mengingat cita-cita yang diucapkan pada tahun 1928, pemuda-pemudi Indonesia diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang berani dan berdaya kritis. Tantangan yang dihadapi pemuda masa kini mungkin berbeda, namun semangat yang sama tetap relevan. Kita tidak lagi berperang melawan penjajah, tetapi melawan ketidakpedulian, korupsi, dan konflik kepentingan yang merusak persatuan bangsa.

Jika pemuda dulu berjuang dalam satu barisan, kini kita perlu berjuang dalam kebersamaan meski berbeda. Setiap pemuda, dari mana pun latar belakangnya, perlu merasa bahwa ia adalah bagian dari bangsa ini, bukan hanya penonton atau pengisi barisan semata. Sumpah Pemuda masih relevan, tetapi makna sejatinya hanya akan hidup jika kita bersatu untuk menghadapi tantangan zaman dengan jiwa yang merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun