Hari Sumpah Pemuda seharusnya menjadi momentum untuk merenung dan bertindak, bukan hanya berbaris di bawah komando atau mengikuti seremonial. Mengingat cita-cita yang diucapkan pada tahun 1928, pemuda-pemudi Indonesia diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang berani dan berdaya kritis. Tantangan yang dihadapi pemuda masa kini mungkin berbeda, namun semangat yang sama tetap relevan. Kita tidak lagi berperang melawan penjajah, tetapi melawan ketidakpedulian, korupsi, dan konflik kepentingan yang merusak persatuan bangsa.
Jika pemuda dulu berjuang dalam satu barisan, kini kita perlu berjuang dalam kebersamaan meski berbeda. Setiap pemuda, dari mana pun latar belakangnya, perlu merasa bahwa ia adalah bagian dari bangsa ini, bukan hanya penonton atau pengisi barisan semata. Sumpah Pemuda masih relevan, tetapi makna sejatinya hanya akan hidup jika kita bersatu untuk menghadapi tantangan zaman dengan jiwa yang merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H