Menelik celah pintu masa lalu
Menyobek memori yang terperangkat waktu
Menyibak kenangan terukir kalbu
Membuka mata melihat fase indahnya
Masa yang tlah kulalui
Jalan yang kini kutapaki
Tak pernah hilang dari gengam hangat tanganmu
Tak pernah lelah dari manis ucap nasehatmu
Begitu banyak hal yang tlah kudapat
Begitu banyak pula kau membantu menemukannya
Mungkin jika aku jadi kau, harap imbal pasti akan adannya
Namun kau berbeda, tak lelah tak letih tak harap
Taukah jika kau motivasi terhebatku?
Taukah jika kau penasehat handalku?
Taukah jika kau tumpuan setiap sesak dan tawaku?
Taukah jika kau warna pertama dalam hidupku?
Wanita kuat pengokoh pundak rapuhku
Wanita hebat penopang segala keluh kesahku
Penenang diri akan peluk hangatmu
Perengkuh diri dalam balutan kasih sayangmu
IbuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H