Mohon tunggu...
Aprana Putra
Aprana Putra Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang

"Great taste brings success."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mencetak Nakhoda Masa Depan

2 September 2020   23:25 Diperbarui: 3 September 2020   14:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wadah Pengembangan Potensi

Manusia adalah makhluk sosial yang sederhananya dapat dilihat dari kebutuhannya kepada sesama, tidak dapat terlepas satu sama lain; ada keterikatan. Salah satu bentuk keterikatan itu adalah adanya kelompok sosial atau organisasi. 

Organisasi dewasa ini lebih sering dikenal dengan sekelompok orang yang berkumpul untuk menempuh tujuan yang sama. Pada dasarnya, sebenarnya tujuan yang sama tidak selalu bicara soal organisasi. 

Karena gerbong kereta api yang berisi sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama pun tidak disebut sebagai organisasi. Kembali kepada hakikatnya, bahwa sebenarnya yang dimaksud dengan hal tersebut adalah keterikatan itu sendiri. 

Seiring berjalannya waktu, organisasi berkembang dan terus mengalami perubahan. Salah satu organisasi yang dinamis dan menjadi sorotan publik termasuk negara misalnya, Organisasi Mahasiswa. Organisasi non profit yang kerap kali menimbulkan kontroversi ini terus menghasilkan inovasi dan kreativitas dalam keberjalanannya.

Tidak sia-sia adanya, maksud dan tujuan negara menyediakan Organisasi Mahasiswa adalah pengembangan potensi, minat, dan bakat individu. 

Misalnya ketika individu tersebut memiliki minat untuk memasuki dunia pemerintahan atau politik kampus maka minat tersebut dapat mengarahkannya untuk memasuki organisasi seperti lembaga eksekutif mahasiswa atau lembaga legislatif mahasiswa.

Sedangkan ketika individu tersebut memiliki minat untuk mengasah bakat bernyanyinya atau bakat olahraganya dan/atau mengetahui potensinya dalam kepenulisan misalnya maka individu tersebut dapat memasuki Organisasi Mahasiswa seperti Paduan Suara Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa Sepak Bola atau sejenisnya, juga Lembaga Pers Mahasiswa dan masih banyak lagi. 

Hal ini diperkuat dengan adanya dukungan dari pemerintah berupa dana yang akan diberikan kepada perguruan tinggi untuk selanjutnya disalurkan ke Organisasi Mahasiswa yang disebut dengan Dana Kemahasiswaan. 

Dana tersebut selanjutnya akan dipergunakan sebaik-baiknya dalam mengakomodir minat dan aspirasi dari anggota organisasinya, karena tidak semua mahasiswa mengantongi uang yang cukup di saku mereka untuk menyalurkannya dalam kegiatan hobi atau minat mereka maka dana tersebut dapat menjadi solusi tepat yang memberikan ruang seluas-luasnya untuk berkembang.

Tidak Hanya Berenang Tapi Juga Berlayar

Organisasi Mahasiswa pun dirancang sebagai fasilitas yang mengasah keterampilan mahasiswa yang siap kerja setelah lulus atau kehidupan pasca kampus agar mahasiswa merasa dirinya cukup dan mampu menghadapi segala tantangan yang ada di dunia kerja. 

Hal ini disebabkan masa mengenyam pendidikan dari SD hingga Kuliah mungkin hanya sebatas ‘belajar berenang di kolam renang’ tetapi keluar dari dunia pendidikan dan memasuki dunia kerja pelajar dan mahasiswa dihadapkan dengan medan ‘lautan dan samudra’. Artinya jika mereka tidak dibekali kemampuan yang lebih maka akibatnya adalah ‘tenggelam’. 

Organisasi Mahasiswa adalah salah satu tempat pembekalan kemampuan tersebut yang merepresentasikan ‘mengarungi sungai dan menyelami danau’. 

Sebelum pasca kampus mengenalkan individu dengan kerasnya ombak dan badai, setidaknya ada kemampuan beradaptasi dengan terjangan yang serupa atau hal yang sama dengan tingkatan kesulitan yang berbeda. Sehingga lebih meningkatkan ketangkasan belajar dalam menempuh wahana yang baru alias mahasiswa tidak hanya dibekali kemampuan berenang, namun juga berayar.

Sisi Pengkaryaan Individu

Organisasi Mahasiswa dari sudut pandang pelaksananya; mahasiswa. Tidak hanya bicara soal pengembangan potensi, tapi juga menciptakan potensi baru; melahirkan pemimpin-pemimpin baru. 

Optimisme para pengkader di organisasi tentunya adalah tidak berhentinya kemampuan luar biasa yang dikantongi para senior tapi juga tetap berlanjut ke generasi penerusnya, salah satunya adalah sikap dan perilaku kepemimpinan. Sebagai kaum intelek, pengkaryaan atau pengkaderan individu tentunya akan mengarahkan tidak hanya kepada ilmu ilmiah namun juga kepada ilmu amaliah. 

Tidak sekedar teoretis tapi juga terpraktekkan dengan baik untuk kepentingan yang bermanfaat; progresifitas kemajuan bangsa. Dalam hal ini, mahasiswa yang memutuskan berkembang di Organisasi Mahasiswa dapat dikaryakan dengan baik jika memang itu pilihannya dan demi kepentingan bersama. 

Sejarah membuktikan bahwa Organisasi Mahasiswa seperti lembaga eksekutif atau legislatif mahasiswa dapat memberikan dampak besar dalam kritiknya terhadap keberjalanan negara atau sistem pemerintahan. Hal demikian tentunya membuktikan setidaknya para pemberani tersebut memiliki kepemimpinan yang baik untuk menggiring dan memandu generasinya dalam kebaikan dan kemajuan.

Kesiapan Memimpin

Bicara soal kepemimpinan, sejatinya tidak bicara sekedar jabatan. Posisi atau kedudukan para petinggi kampus yang selama ini kerap digaungkan sebagai kebanggaan sebenarnya tidak menjamin individu tersebut sebagai pemimpin.

Ke-pemimpin-an dengan imbuhan demikian menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah proses yang terus berjalan, aktif, dan tidak statis. Artinya siapa yang disebut pemimpin bukan orang yang diam, tetapi orang yang siap dan sigap menjalani proses. 

Predikat tersebut tentunya berhak didapatkan bagi mereka yang memutuskan untuk berdiri dan melangkah menuju kemajuan, berkembang lewat pengkaderan, dikaryakan dan mengkaryakan sekitar, serta membuktikan kepada dirinya-agamanya-negaranya bahwa ia mampu melampaui batas demi mencapai versi terbaik dirinya.

Pada akhirnya Organisasi Mahasiswa yang dirancang sebagai fasilitas pengkaryaan individu agar tidak hanya membuat mahasiswa bisa ‘berenang’ juga bisa ‘berlayar’ akan mencetak para nahkoda baru untuk memimpin generasinya dan generasi penerusnya mengehadapi ombak-ombak rintangan baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Oleh karenanya, seharusnya tidak ada keraguan dalam diri para mahasiswa untuk menyalurkan minat dan hobi atau menemukan dan mengasah potensi diri dalam Organisasi Mahasiswa dengan segala keutamaannya terutama ketika pemanfaatan tersebut dapat mengarahkan diri dengan baik sebagai pemimpin dengan versi sebaik-baiknya. Pikirkan baik-baik, Apakah kamu sang Nahkoda itu?

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun