Mohon tunggu...
Apolonius Lase
Apolonius Lase Mohon Tunggu... -

Im a simple one...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Arah Pariwisata Nias Sudah Mulai Jelas (Bagian 1)

4 Oktober 2014   17:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:24 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum lokakarya berlangsung, tim diaspora bolak-balik bertemu dengan pemda dan kementerian, baik di Jakarta dan Yogyakarta. Panitia pun dibentuk, termasuuk penitia daerah. Meskipun belum dilegalkan, kata Fönali, yang penting jalan dulu, urusan legalitas belakangan. Ia mengaku senang dengan itu karena semangatnya, bagaimana bisa mencapai target yang disepakati dulu.

Melibatkan Kementerian Terkait

Pelaksanaan lokakarya ini bisa dibilang sudah sangat strategis dalam menentukan arah kepariwisataan Nias. Betapa tidak, selain pihak Kementerian Parenkraf, Kemenerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga turut dilibatkan. (Baca juga: Tiga Kementerian Dukung Nias Jadi Kawasan Pariwisata Nasional)

Ini tidak terlepas dari komunikasi intens yang dilakukan oleh tim diaspora dengan pihak Kementerian Parenkraf.

“Pak Sapta sendiri yang menentukan. Ini kita butuh  PU, sebab pariwisata tidak jalan jika infrastruktur tidak ikut. Kita membutuhkan Kementerian Perhubungan sebab tanpa konektivas dan aksesbilitas tidak bisa bicara pariwisata. Jadi kalau itu bandara, ya bandaranya yang dikembangkan, artinya Kementerian Perhubungan harus dilibatkan,” urai Fönali menirukan saran Wamen Parenkraf itu.

Menurut Fönali, ke depan bukan tidak mungkin juga akan melibatkan Kementerian Kelautan dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat atau Kementerian Koodinator Perekonomian. [APOSE]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun