Dalam perspektif pedagogi modern, evaluasi pendidikan seharusnya mencerminkan proses pembelajaran yang holistik, bukan sekadar hasil akhir yang seragam.
Gagal Mengakomodasi Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)Format pilihan ganda tidak mampu menangkap keterampilan problem-solving dan kolaborasi yang berkembang dalam project-based learning.
Kurangnya Diferensiasi dalam EvaluasiSoal UN yang seragam mengabaikan latar belakang dan potensi individu siswa. AI dapat menawarkan asesmen yang lebih fleksibel dan personal.
-
Reduksi Peran Guru sebagai FasilitatorGuru lebih berfokus pada persiapan UN ketimbang mendukung pembelajaran yang lebih luas dan mendalam.
Menuju Evaluasi Pendidikan yang Berkeadilan
Menghapus UN bukan sekadar keputusan administratif, tetapi reformasi fundamental dalam sistem pendidikan. Solusi yang ditawarkan mencakup:
Evaluasi Berbasis Kompetensi -- Mengembangkan asesmen yang menilai keterampilan nyata seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas.
Asesmen Berbasis Sekolah -- Memberikan wewenang lebih besar kepada sekolah dan guru untuk menilai perkembangan siswa.
Integrasi Teknologi dalam Evaluasi -- Memanfaatkan AI untuk menghasilkan asesmen yang lebih objektif, akurat, dan berkelanjutan.
Peningkatan Kualitas Guru -- Guru harus berperan sebagai mentor, bukan sekadar instruktur yang menargetkan kelulusan UN.
Pemerintah sebagai Fasilitator -- Pemerintah seharusnya fokus pada pemerataan kualitas pendidikan dan penyediaan infrastruktur digital.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!