Oleh: Apir Imami
Anak merupakan perhiasan terindah di dunia ini. Setiap kita tentu selalu merindukan kehadiran mereka.Â
Suara-suara lucu nan menggemaskan yang terdengar di ruangan rumah amat dinantikan.Â
Jika sebentar saja mereka bermain keluar bersama saudara, orangtua, ataupun orang terdekat rasanya ada yang kurang. Apalagi sampai menginap di rumah mereka. Lengang.Â
Biasanya ruangan bermain hampir setiap hari berantakan, nah ini pasti rapi sekali. Terasa berbeda. Khususnya untuk anak berusia 8 tahun ke bawah.Â
Memang di waktu ini sedang asyik-asyik untuk dijadikan teman bermain. Untuk anak yang berusia 8 tahun ke atas juga tidak kalah asyik loh menjadikan mereka sebagai teman kita.
Tetapi kali ini saya memang sengaja untuk menuliskan tentang keseruan dan cara bijak menghadapi anak berusia 0-8 tahun yang peniru dan aktif bertanya.
Ketika anak saya berusia 2-4 tahun, yang mana masa-masa ini yang paling menyenangkan. Saat itu berbagai tingkah kita terhadapnya menjadi tiruan. Ibarat kertas kosong yang mudah sekali untuk ditulis.Â
Terutama untuk kaum ibu-ibu. Saat sedang mencuci piring atau baju, si anak juga ikutan. Menyapu rumah, memasak, membaca, dan banyak lagi aktivitas rumah yang dikerjakan. Otomatis mereka akan meniru. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Jadi, harus ekstra hati-hati nih.
Hal yang sama terjadi pada anak saya, yang saat itu sedang menyaksikan saya mencuci piring dan membersihkan rumah.Â