Mohon tunggu...
Apir Imami
Apir Imami Mohon Tunggu... Lainnya - Pujangga yang mampir sejenak di dunia

Sirami jiwa dengan zikir pada Ilahi# Ibu dari seorang buah hati penyejuk jiwa# Long life education # Life is story # Fighter

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Budaya yang Paling Dirindukan Selama Bulan Ramadhan

16 April 2021   05:56 Diperbarui: 16 April 2021   05:58 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh: Apir Imami

Selama menjalani bulan Ramadhan, tentu ada acara atau kegiatan yang kita rindukan. Budaya yang telah dilakukan turun-temurun. Biar tampak klasik tetapi sangat berkesan. Terbersit kebersamaan dan kekompakan bagi kita yang berpartisipasi.

1. Memasak Lemang

Di daerah saya (Kerinci-Jambi), setiap menjelang hari lebaran, masyarakat beramai-ramai membuat Lemang (beras pulut yang dimasak dalam buluh bambu). 

Setiap proses memasaknya, sangat terlihat kekompakan anggota keluarga. Ada yang tukang mencari buluh di hutan, merendam beras pulut dan dimasukkan ke dalam buluh, dan memasaknya di luar rumah menggunakan buluh setinggi sekitar 40 cm atau lebih. Buluh panjang yang telah diisi air dijadikan tempat untuk menyandar lemang yang memuat berkisar 20 batang lemang atau lebih. Nah ... disaat ini jelas sekali terlihat anggota keluarga yang tampak mengobrol riang sambil menunggu lemang masak. Seru sekali tuh. Saat saya kecil dulu, saya paling senang di aktivitas ini. Selain bisa melihat anggota keluarga mengumpul juga menjadi orang pertama yang mencicip lemang saat telah masak.

2. Buka Bersama

Selanjutnya, khas Ramadhan yang paling dirindukan adalah Buka Bersama. Dimoment kali ini banyak sekali cerita dan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi acaranya diadakan dengan keluarga besar. Saling membantu dalam memasak. Keluarga dari jauh dan perantauan turut hadir. Rasa persaudaraan semakin terasa. Intinya saya sangat gembira  di saat ini. Kita terasa akrab dengan keluarga yang jarang berjumpa.

Saya berharap, semoga budaya seperti ini tetap ada dan tidak pernah terlupa. Banyak sekali hikmah yang didapat. 

Saat satu persatu kebiasaan turun-temurun yang pernah dilakukan perlahan memudar. Terbersit rasa rindu amat mendalam. Ingin mengulang kembali kegiatan demikian.

Semoga bermanfaat.

___

Kerinci-Jambi, 16 April 2021

Salam Literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun