Mohon tunggu...
Aming
Aming Mohon Tunggu... Lainnya - Pemilik Website www.infokita17.com

saya ingin menulis tentang apa yang saya pikirkan saja, boleh di follow jika suka

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenali Pengko, Alat Tangkap Tradisional Udang Ronggeng di Pulau Saseel yang Ramah Lingkungan

11 Agustus 2024   23:48 Diperbarui: 14 Agustus 2024   13:22 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nelayan pengko di Pulau Saseel mengaku bahwa tidak memiliki kendala yang memberatkan dalam mengoperasikan pengko untuk menangkap udang ronggeng. Menurut Pak Mimi, kuncinya cukup satu yakni harus pandai mencari lubang. Beliau pernah tidak memperoleh hasil tangkapan sama sekali di suatu kondisi ketika musim angin dan air keruh sehingga kesulitan untuk menemukan lubang. 

Penentuan Lubang Udang Ronggeng

Perbedaan lubang antara udang ronggeng yang ada isi dan tidak ada isi dapat dilihat dari siliput (bahasa daerah Pulau Saseel). Siliput merupakan istilah penamaan dari pasir yang menutupi lubang rumah udang ronggeng. Lubang yang berisi udang ronggeng ditandai dengan siliput pada permukaan lubang, sedangkan lubang yang tidak berisi udang ronggeng ditandai dengan tanpa siliput. 

Nelayan biasanya menggunakan 10 (sepuluh) pengko dalam 1 (satu) kali trip ke laut. 1 (satu) lubang biasanya berisi 2 (dua) udang ronggeng. Hasil tangkapan terbanyak yang diperoleh Pak Mimi selama 3 (tiga) tahun belakangan adalah berkisar antara 10-20 botol. Cara untuk mengetahui lubang yang berisi udang ronggeng layak jual dapat dilihat dari ukuran lubangnya. Rata-rata nelayan pengko memilih lubang dengan ukuran minimal 4 jari. Jika kurang dari itu atau terlalu kecil, maka pengko tidak dipasang.

Tidak jarang 1 (satu) lubang berisi 2 (dua) pasang udang ronggeng upper pada ukuran lubang 5 (lima) jari. Jenis kelamin udang ronggeng dapat dibedakan dari warnanya. Udang ronggeng betina berwarna merah, sedangkan udang ronggeng jantan berwarna pucat. 1 (satu) ekor udang ronggeng bisa seberat 250 gram/650 gram/750 gram. Mayoritas udang ronggeng betina lebih besar ukuran dan beratnya dari pada udang ronggeng jantan. Adapun udang ronggeng betina ketika sedang bertelur dapat dilihat dari dadanya. 1 (satu) kilogram bisa sama dengan 4 (empat) ekor udang ronggeng betina. Capit udang ronggeng akan muncul ke atas lubang untuk mencari makan (ikan). Kini, ukuran udang ronggeng yang besar tersebut sudah mulai sulit ditemui karena over fishing. 

"Lubang (udang) ronggeng ini banyak tandanya. Ada yang bercirikan ikan-ikan kecil, ketika (ikan-ikan kecil) sudah banyak, pasti ada lubangnya di situ. Terus, ada juga di bebatuan itu karang-karang kecil (yang) mati, berarti sudah ada timbunannya, tinggal kita cari di pinggir-pinggirnya, mungkin sudah ada di situ (lubang udang ronggeng)." ungkap Pak Mimi.

Harga Jual Udang Ronggeng

Nelayan pengko menjual hasil tangkapan udang ronggeng dalam keadaan hidup. Harga jual udang ronggeng cukup bervariasi. Hal ini tergantung pada pembeli dan ukuran udang ronggeng. Udang ronggeng yang layak jual dibagi menjadi 3 (tiga) ukuran, mulai dari upper, super (tanggung), hingga kecil. Ukuran upper adalah 2 ons 3 gram ke atas. Ukuran super atau tanggung adalah 1 ons setengah, sedangkan ukuran kecil adalah kurang dari 1 ons setengah dan biasanya tidak untuk dijual (konsumsi pribadi). 1 kilogram udang ronggeng dipatok harga tertinggi Rp270.000 dan terendah Rp250.000 untuk ukuran upper dengan jumlah udang ronggeng 3-4 ekor. Penurunan harga udang ronggeng biasanya akan dikomunikasikan terlebih antara nelayan pengko (penjual) dan konsumen (pembeli). Harga terendah udang ronggeng yang tidak masuk ukuran 1 ons setengah adalah Rp5000 per ekor. 

Harga Pengko

Adapun biaya untuk membuat pengko tergantung dari bahan yang digunakan. Pengko tradisional di Pulau Saseel terbuat dari batang pinang dan pengko yang terbuat dari fiber. Namun, keberadaan pengko tradisional dan bahan alami tersebut kini sudah mulai sulit dijumpai. Selain itu, membuat kait untuk menjebak udang ronggeng pada pengko tradisional diakui Pak Mimi tidak mudah. Nelayan pengko memilih untuk memakai bahan dari fiber. 

Terdapat tiga jenis pilihan bahan dari pengko. Pertama, pengko tradisional terbuat dari batang pinang, namun mudah patah dan proses pembuatannya yang lama. Kedua, pengko dari bahan stainless atau aluminium. Ketiga, pengko dari bahan fiber. Harga bahan pada konstruksi pengko mulai dari Rp2000 untuk karetnya, sedangkan jika membeli pengko utuh yang sudah jadi berbahan fiber dihargai Rp50.000 per biji. Jika hanya membeli fibernya (batang) saja adalah senilai Rp30.000. 

Metode Penangkapan Udang Ronggeng

Pengko dioperasikan dengan dua metode, yakni tanpa menyelam pada saat air surut dan menyelam pada saat air pasang. Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap udang mantis dengan cara menyelam (Islami, 2020). Umpan merupakan salah satu bentuk rangsangan berupa fisik maupun kimiawi yang dapat memberikan respons ikan tertentu dalam tujuan penangkapan ikan (Zulkarnain et al., 2011). Nelayan pengko menggunakan umpan alami berupa ikan untuk menangkap udang ronggeng.

Sc: Individual/dokpri
Sc: Individual/dokpri

Metode Pengoperasian Pengko

  1. Carilah lubang yang berpotensi terdapat udang ronggeng di dalamnya

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun