Dia mengatakan hal-hal buruk tentang mereka dan mengadu-domba, mencoba mengontrol akses saya ke sumber dukungan yang penting dalam hidup saya.Â
Saya merasa terisolasi dan sendirian.
Namun, suatu hari, saya mencapai titik terendah. Saya menyadari bahwa saya telah kehilangan diri saya sendiri dalam proses ini. Saya merasa tidak bahagia dan terkekang oleh kontrolnya. Itulah saat saya memutuskan bahwa saya harus mengambil kembali kekuasaan saya.
Langkah pertama saya adalah menyadari bahwa apa yang dia lakukan adalah bentuk manipulasi dan kontrol yang tidak sehat.Â
Saya mencari dukungan dari teman dan keluarga saya yang masih setia. Mereka membantu saya melihat kembali nilaiku dan memberi saya kekuatan untuk berdiri teguh.
Selanjutnya, saya mengambil langkah untuk membatasi interaksi dengan orang tersebut.Â
Saya mengatur batasan yang jelas dan berani mengekspresikan pendapat dan kebutuhan saya sendiri.Â
Saya menyadari bahwa saya berhak mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan untuk menjadi diri saya yang sejati.
Tidak mudah, tetapi dengan tekad yang kuat, saya melanjutkan perjalanan menuju pemulihan diri.Â
Saya belajar untuk menghargai dan mencintai diri saya sendiri, serta memperkuat batas-batas pribadi saya.Â
Saya menemukan kembali kebebasan dan kemandiri dalam hidup saya yang telah hilang.