"mana sempat, saya khan tidak suka baca koran, semuanya bohong" katanya
"Pak ada yang perlu bapak baca, itu pasti tidak bohong pak" saya meyakinkan
"memangnya berita apa??"
"Berita tentang popularitas calon pak"
"Lalu kenapa?"
"hasil survei LSI menempatkan bapak sebagai kandidat yang paling populer pak"
"ooo, memang"
"Alhamdulilah pak"
"Saya sudah tahu, khan lembaga itu yang akan jadi konsultan politik saya. Sebagai Pendahuluan dia merelease laporan itu ke koran, tiga koran lho. Untuk kerjanya itu saya sudah kasih 1 Milyar rupiah. Tidak usah pakai suvei yang penting harus kita kelihatan paling populer. Nanti dia akan kita bayar 30 miliar termasuk bagi2bagi uang ke rakyat dia yang urus bukan kita lagi"
"oo ia pak,..terimakash pak"....saya melongo ah benar juga dia bilang tadi, semua berita bohong. Pantas Calon bupatiku itu malas baca koran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H