Hore,... Pulang Ke Palembang.Â
Sejak menghadiri nangkring bareng kompasiana di Palembang, saya didaulat menjadi admin kompasianer Palembang dan juga menjadikan Palembang rumah kedua saya. Nah, waktu itu saya masih di Jambi. Saat saya pulang ke Jakarta, saya sempat minta diri, tapi bagaimanapun sekali bergabung pantang mundur. Jadilah, Palembang benar benar rumah kedua.Â
Saat Kompal membuat pempek, saya masih terikat di Jakarta dalam penyesuaian pekerjaan baru. Jadi, saat Umek Elly dalam grup mengabarkan undangan untuk Kompal perihal Netizen Gathering, saya mendaftarkan diri tanpa ragu ragu. Umek Elly dengan tangan terbuka mengundang saya menginap di rumahnya saat mengikuti acara. Sementara Pak Dues tidak mau kalah. Keluarga baru di Palembang yang bersemangat ini membuat saya senang bisa pulang.Â
Kompasianers Palembang, Pak Dues membuka rumahnya untuk berkaraoke dan menikmati durian yang enak. Dalam suasana kekeluargaan saya, Umek Elly, Mbak Nana, dan Koh Deddy, menunggu Dokter Posma yang tidak bisa ikut Netizen Gathering keesokan paginya untuk bergabung. Sayangnya, Dokter Posma benar benar sibuk dengan perayaan natalan, yang selalu dilakukan sebelum ibadah Natal 25 Desember biasanya. Bik Cik Tika juga tidak keburu bergabung karena ujian akhir semester dalam kuliahnya.Â
Minggu, 11 Desember 2016, saya dan Umek Elly meluncur menuju hotel Santika Palembang. Hotel baru tersebut adalah lokasi acara Netizen Gathering. Saat saya dan Umek tiba, agak kepagian untuk saya, karena umek panitia, tetapi ruang lounge sudah rapi. Berikutnya menyusul Pak Zanial, undangan special pegiat netizen karena kiprah di twitter dan instagramnya.Â
Acara dimulai sedikit terlambat dari jadwal jam 9. Walaupun Kompal diberi kehormatan menjadi dirijen menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, rencananya, ternyata akhirnya bagian tersebut ditiadakan.Â
Kehadiran sekjen MPR, Pak Ma'ruf Cahyono sebagai pembicara kunci dalam acara ini. Pak Ma'ruf menyebutkan bahwa acara ini diselenggarakan MPR di berbagai daerah untuk menyerap aspirasi masyarakat secara umum. Beliau menyatakan bahwa Netizen memiliki peran penting dalam penyampaian 4 Pilar Kebangsaan, yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebhinekaan.Â
[caption caption="Registrasi"][/caption]
Beberapa netizens, dari KomPal juga ada menyampaikan sejumlah masukan terkait 4 pilar kebangsaan tersebut. Kehadiran pelajaran PMP juga disinggung, termasuk hal berita hoax dan media yang kurang mengedukasi.Â
[caption caption="Sekjen MPR bersama Kompal"]
Saya sendiri, berbagi rasa selama di Palembang, walaupun saya Kristiani, Tionghoa dan unik, harus menyatakan bahwa budaya Palembang merupakan budaya masyarakat yang Ber bhineka tunggal Ika. Bayangkan saja, Dokter Posma yg Batak, Umek Elly yang dari Palembang asli, koh Deddy, kita ini berbeda, tapi menyatu. Ya kan? Apalagi sambil makan duren. Wah nikmat sekali itu. #ngelantur
Namun demikian dalam aspirasi yang tertulis saya sampaikan ke Panitia, penekanan saya adalah pernyataan Pak Ma'aruf perihal keteladanan.Â
Tolonglah MPR menindak tegas anggota DPR yang menjadi anggota MPR juga yang tidak jujur (korup) dan mempunyai niat merobek kesatuan dan persatuan Indonesia seperti pak FZ dan FH. Bagaimana pun saya mendidik anak murid saya mencintai negara ini kalau tidak ada keteladanan dari pemimpin bangsa, utamanya ya yang mensosialisasikan 4 Pilar ini. Jargon belaka dong?
Perlu juga dipikirkan untuk merawat 4 pilar ini dimulai dari keluarga, bukan sekolah. Bagaimana caranya agar keluarga bisa menjadi ujung tombak pembiasaan nilai nilai luhur Pancasila, UUD 45, NKRI dan kebhinekaan.
Acara gathering Netizen diakhiri dengan mengumpulkan aspirasi tertulis. Sejumlah Netizen sempat mengajak Pak Sekjen MPR ber-selfie dan wefie seusai foto bersama.Â
Gathering ini menjadi serupa reuni mengumpulkan blogger Wong Kito Galo, blogger perempuan, sejumlah dosen dan mahasiswa politik dari Universitas Sriwijaya, dan juga blogger dari Kompasiana yaitu Kompal.Â
Menambah wawasan dan seru. Kehadiran Kompal terutama memeriahkan acara.Â
[caption caption="kompal"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H