Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Nangkring Bareng SunPride

14 Juli 2015   15:17 Diperbarui: 14 Juli 2015   15:17 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah pemaparan dokter Grace, dilanjutkan pemaparan Ibu Luthfi mengenai SUnpride. Saya sungguh baru tahu bahwa sunpride itu merek buah lokal. Saya mengira selama ini bahwa buah-buahan sunpride adalah buah-buahan import. Apalagi mendapatkan buah-buahan ini tidaklah di pasar tradisional. Sungguh membanggakan bahwa buah-buah yang segar itu adalah produksi Indonesia. Saat menonton video produksi pisang di perkebunan sunpride Lampung, saya diam-diam merasa sangat gembira. Indonesia punya buah lokal yang dikemas sedemikian baik.[caption caption="Ini nyimak apa instapict/tweet ya? "]

[/caption]

Ibu Luthfi menyebutkan bahwa buah-buahan yang  diproduksi oleh sunpride memiliki sertifikasi bebas residu dan aman dikonsumsi. Pihak sunpride mengirimkan sampel buahnya setiap panen pada pihak sucofindo sebagai tempat uji terpercaya untuk memastikan produknya adalah yang layak konsumsi. Dalam video terlihat bahwa bahkan penanganan ini, digunakan tenaga manusia sehingga buah tidak tercemari asap kendaraan setelah panen.

Seorang kompasianers sempat mencurahkan pemikirannya mengenai mahalnya harga buah lokal sunpride dan juga mendapatkannya harus di supermarket adalah pemikiran saya juga. Ibu Luthfi menjelaskan bahwa untuk saat ini memang belum tercover secara menyeluruh kebutuhan buah masyarakat Indonesia ini.

Kompasianers yang hadir antusias dengan pemaparan narasumber dan berlomba bertanya. Baik Ibu Lutrhfi maupun Dokter Grace menjawab dengan ansias yang sama. Sayangnya waktu cepat berlalu mendekati saat berbuka puasa. Maka acara tanya jawab berakhir, tetapi saat berbuka puasa, baik bu Luthfi maupun Dokter Grace masih berada di lokasi acara dan tidak terlihat lelah menjawab dan bercengkerama dengan kompasianers.

Sebelum berbuka, seorang ustad (?) memberikan kuliah singkat mengenai makan dan berbuka puasa. Di meja belakang sudah tersedia buah-buahan segar dan buah potong. Rasa buahnya manis dan enak.[caption caption="Buah Lokal, segar buat buka puasa."]

[/caption]

Saat adzan terdengar kompasianers mulai menikmati sajian buah dan berbuka puasa bersama. Seru.[caption caption="Penyerahan hadiah pemenang livetweet"]

[/caption]

Pengumuman pemenang livetweet dan instapic memeriahkan suasana berbuka. Termasuk pengumuman blog competition tantangan 7 hari menikmati buah segar buah lokal indonesia menuju fruit summit. Mau ikutan? Blog Competition ini dimulai 1 Juli hingga 3 Agustus 2015, dapat diikuti dengan mendaftarkan link blog kita ke sunpride dan menulis selama 7 hari kebiasaan kita makan buah. 30 penulis terbaik akan diundang mengikuti fruit summit dan memiliki kesempatan dipilih sebagai fruitaholic of the year.

Pengetahuan bertambah, persaudaraan dijalin, Trimakasih Kompasiana, Trimakasih Sunpride.

Yuk makan buah. Yuk nikmati Sunpride.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun