Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kompasiana, Tokoh Bicara: Saatnya Non Tunai dan Saya

15 Juni 2015   08:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Acara Tokoh Bicara Saatnya Non Tunai Kamis sore yang lalu sebenarnya direncanakan mengundang kompasianers 100 orang. Namun demikian, di sana sini saya melihat banyak sekali kursi yang kosong.

Apakah kapasitas auditorium yang melebihi jumlah undangan atau memang kompasianers yang mengikuti acara ini kurang dari rencana, tidak diketahui pasti.

Seingat saya auditorium sekolah saya yang mirip dengan auditorium Bank Indonesia kapasitasnya 300 an orang. Jadi bisa saja memang kapasitas tempat lebih besar dari jumlah peserta. 

Acara dipandu oleh MC mbak Citra yang terlihat segar dan semangat. Pada awal pembukaan mbak Citra memberi kesempatan Pak Pieter Yakub dari Bank Indonesia menyampaikan kata pembuka. 

Dalam pembukaan Pak Pieter menyebutkan bahwa acara tokoh bicara ini merupakan penutup rangkaian nangkring dari Bank Indonesia mengenai Saatnya Non Tunai. Di 5 kota sebelumnya acara ini selalu dipadati kompasianers. Hanya Kompasianers Jakarta yang beruntung untuk mendengar langsung dari deputi Bank Indonesia Pak Ronald Waas yang saat itu ditemani oleh Mbak Trinity.

Siapa yang belum kenal Mbak Trinity? Penulis buku the naked traveler ini sore itu,  sharing pengalamannya menggunakan non tunai di negara-negara ia melakukan perjalanan. 

 

Ada hal yang saya garis bawahi dari pernyataan pembuka pak Piter ini. Pak Pieter menyebutkan bahwa dalam tiap nangkring di 5 kota sekurangnya ada 120 kompasianers hadir, baik kompasianers lama maupun baru. (daftar untuk ikut acara mungkin?) Kalau saya kalikan 120 dengan 5 seharusnya akan ada sekurangnya 600 tulisan yang akan hadir, entahkah itu bersifat mereportase acara maupun mengikuti blog competition ini bukan? Namun Pak Pieter menyebutkan bahwa ada 120 tulisan. Lha kemana yang 480 orang yang mengikuti acara ini? Mengapa peserta acara tidak menulis? Dalam hal ini menurut saya perlu dilakukan upaya mendorong peserta untuk menulis. Walaupun saya tahu, kadang kalau lagi rajin admin email-in peserta agar mengirimkan tulisan, tapi belakangan jarang juga ini dilakukan.

 

Berikutnya adalah hal kompasiana. Sebelum kompasiana nangkring dan tokoh bicarasaatnya non tunai ini, Kompasiana melalui kartu-nya yang bekerja sama dengan bank BCA berbentuk flazz dengan gambar kriko, sudah lebih dulu memasyarakatkan non tunai. Saya sendiri sebenarnya sangat tertarik memiliki kartu kompasiana itu, namun sayangnya kartu saya dari BCA sudah ada. Jadi, saya menahan diri dari keinginan memiliki kartu member kompasiana itu. Kompasiana Card member itu di launchingpada kompasianival 2014 lalu di bulan November. 

 

Mengenai Non Tunai, saat ini ada beberapa hal yang saya catat dan menjadi pengalaman keseharian saya. Karena saya tinggal di Jakarta, pos pengeluaran terbesar saya ada di transportasi. Biasanya selain angkot, transjakarta dan taxi saya menggunakan ojek. 

 

Saatnya ada ojek yang sudah menggunakan non tunai lho. Namanya Gojek. Rekening gojek ini menyerupai rekening ponsel. Kita bisa top up dan juga kalau kita aktif di med sos kita juga bisa menggunakan referal kita untuk mendapatkan credit dari gojek. Credit sebesar 50 rb akan menjadi milik kita jika orang yang kita refer menggunakan gojek untuk pertama kalinya. Dan oang yang memasukan referal kita juga memperoleh credit 50 ribu saat memasukkan kode referal kita. 

 

Kebayang ngga bahwa transportasi seperti gojek yang biasanya cash bisa jadi non tunai? Bapak-Bapak Ojek yang tadinya menggunakan HP-nya untuk games sambil menunggu penumpang atau menunggu panggilan, kini bisa mendapatkan penghasilan dengan HPnya yang menggunakan aplikasi gojek? 

 

Taxi pun sudah menggunakan non tunai. Blue bxxx misalnya bisa menggunakan segala jenis kartu asal bukan BCA yang bertanda VISA. Sementara, Eksprxxx malah hanya bisa menggunakan kartu nontunai dari BCA.

 

Belanja harian menggunakan non tunai juga sudah bisa dilakukan di mana-mana. Kalau beberapa waktu lalu seringkali toko menyatakan alatnya tidak berfungsi, saat ini saya bisa menggunakan kartu hampir d semua tempat.

 

Non tunai memiliki beberapa bentuk: 

1. Ponsel, rekening ponsel. Ini dimanfaatkan oleh gojek. Layanan transportasi. mengandalkan jaringan internet. 

2. Pra Bayar. Flazz, e money dan saat ini sudah ada lebih dari 10 bank mempunyai kartu pra bayar ini. Penggunaannya bisa di jaringan transportasi, maupun restoran. Tahun 2010, saya mendapatkan kartu Mega Cash dari foodcourt di transstudio, ternyata kartu ini bisa saya isi dan manfaatkan sebagai kartu pembayaran Transjakarta dengan top up sesuai kemampuan. Hanya saja saat akan saya gunakan untuk jaringan komuter line belum bisa. Walaupun sudah saya aktivasi. tetapi karu Mega CAsh ini tidak bisa dimanfaatkan dijaringan komuter line.

Flazz dari BCA lebih fleksibel dan bisa digunakan hampir di semua tempat. baik Transjakarta, Komuter Line, Taxi, belanja, dan restoran serta tanpa minimum pembayaran.

3. Debit Card. Kartu debit adalah kartu ATM sebenarnya, namun bisa juga digunakan untuk belanja. Umumnya penggunaan debit card masih terbatas oleh mesin EDC dan sebagian besar merchant masih mengenakan minimum pembelian untuk debit card. Indomaxxx dan alfamxxx minimal antara 20-25 rb pembelanjaan jika menggunakan kartu debit. 

4. Kartu kredit. Sama dengan debit card kartu kredit juga penggunaannya menggunakan minimal pembayaran. Biasanya diatas 50 rb rupiah. Ini juga memerlukan mesin EDC. Beberapa kali saya menggunakannya untuk memesan makanan lewat online, EDCnya dibawakan oleh pengantar. 

 

Dari semua pengalaman saya itu, yang paling unik buat saya memang gojek. Kenapa karena baru pertamakalinya saya tahu bahwa sekarang ojekpun sudah tergitalisasi dengan yang paling up to date pula. Rekening ponsel gitu lho. Wow. 

Eh, kalau mau pakai gojek, boleh pakai referal saya nih, 542798520... dapat rekening 50 rb, lumayan kan? Terbukti sudah saya coba lho. 

 

Jadi, saat ini sih memang sudah saatnya non tunai. 

PAKAI NON TUNAI??? SIAPA TAKUT.

Catatan Maria Etha 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun