Pada pembukaan acara, disebutkan bahwa 29 penampil ini berasal dari berbagai suku yang berbeda di negaranya. Jelas dari berbagai pakaian, memang. Masing-masing penampilan menggunakan kostum yang disesuaikan. Terpikir, cepat juga mereka mengganti baju dan merias diri.
Saat pertunjukan usai, para penampil memberikan sebuah gantungan kunci sebagai tanda persahabatan, pada beberapa siswa. Menarik.
Apa yang akan menjadi poin pembelajaran saya nanti?
1. Kerja sama.
Berbeda bukan alasan untuk tidak bekerja sama. Saya akan meminta siswa untuk menuliskan perbedaan dan bagaimana mereka bekerja sama. Apa yang diobservasi siswa? Poin ini menarik dan bisa ditarik pada banyaknya suku di Indonesia, terbayang kalau 20 suku saja di Indonesia dipilih para seniman terbaik dan dikonserkan. Pastinya kita lebih kaya lho.
2. Ketekunan
Penjelasan dari pembawa acara bisa menjadi pembuka menarik. Belajar bertahun-tahun agar bisa menyajikan penampilan sebaik itu. Tetap berlatih walaupun sudah bisa, tidak menganggap remeh. Mengajarkan ketekunan juga tak kalah penting.
3. Pandai bukan hanya kemampuan otak saja, namun juga seni bisa jadi perlu diasah.
Banyak orang menganggap bahwa yang dimaksud pandai adalah urusan hafalan, hitungan semua yang terukur dengan angka. Seni bisa menjadi bidang yang membawa nama keluarga, sekolah, suku dan juga negara. Kecerdasan seni bisa jadi akan membawa anak menyusuri keberhasilan yang tak terpikirkan.
Sementara itu saja ya? Mudah-mudahan anak-anak berhasil mempelajari ini.
Sumber foto: dok.pri