“Dingin...." jawabku singkat
“Kamu tahu tidak, rintik hujan ini katanya air mata bidadari yang sedang sedih lho”ucapmu
“Masa sih?”
“Iya...saat ini bidadari sedang menangis sedih “
“Lalu apa yang ia tangisi? “Tanyaku
“ Entahlah....”
lalu ia berucap “ mungkin mereka merindukan pangeran yang tak kunjung datang”‘
“Ha ha ha….sang pangeran kodok..? ” bisikku
“ Ihhh….becanda aja…” sambil ia mencubit pinggangku
##
Cukup lama tangan kita basah oleh butiran air yang jatuh, kerut- kerut kulit jariku mulai mengkerut oleh dingin hujan.
“Aku tidak tahan dinginya..." kataku . lau sejenak ku tarik lengan dan mengeringkanya dengan kain kemejaku.
Kau pun melakakukan hal yang sama,” hihi.. dingin juga ya...” katamu
Lampu -lampu jalanan temaram terkena percikan hujan yang masih turun, kerlip lampu kendaraan pun saling memudar, namun ada keindahan, ada perasaan cinta yang aku rasa, namun entah apa yang kamu rasa malam itu aku tidak tahu.