Mohon tunggu...
Budhi Sugeng R
Budhi Sugeng R Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seoarang yang suka berpetualang dan bermimpi jadi seorang penulis. bermain main di dunianya aozora-aiko.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentang Hujan

6 Januari 2015   15:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Dingin...." jawabku singkat
“Kamu tahu tidak, rintik hujan ini katanya air mata bidadari yang sedang sedih lho”ucapmu

“Masa sih?”

“Iya...saat ini bidadari sedang menangis sedih “

“Lalu apa yang ia tangisi? “Tanyaku

“ Entahlah....”

lalu ia berucap “ mungkin mereka merindukan pangeran yang tak kunjung datang”‘

“Ha ha ha….sang pangeran kodok..? ” bisikku

“ Ihhh….becanda aja…” sambil ia mencubit pinggangku

##

Cukup lama tangan kita basah oleh butiran air yang jatuh, kerut- kerut kulit jariku mulai mengkerut oleh dingin hujan.
“Aku tidak tahan dinginya..." kataku . lau sejenak ku tarik lengan dan mengeringkanya dengan kain kemejaku.
Kau pun melakakukan hal yang sama,” hihi.. dingin juga ya...” katamu

Lampu -lampu jalanan temaram terkena percikan hujan yang masih turun, kerlip lampu kendaraan pun saling memudar, namun ada keindahan, ada perasaan cinta yang aku rasa, namun entah apa yang kamu rasa malam itu aku tidak tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun