Mohon tunggu...
Aos Uswadi
Aos Uswadi Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Pendidik dengan tambahan jam sebagai Kepala Sekolah di SMP Al-Fath Cirendeu, Mahasiswa S2 Jurusan Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Bermetamorfosis Endemik: Arah Baru Pembelajaran Metaverse

9 Januari 2023   14:59 Diperbarui: 9 Januari 2023   15:03 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahkan baru-baru ini sedang tren di dunia penelitian pendidikan Indonesia yaitu metaverse learning istilah ini muncul dan semakin naik daun dengan berbagai macam contoh hingga diangkat menjadi sebuah film. Bernard Marr melalui bukunya yang berjudul Extended Reality In Practice, memaparkan pendidikan dari 3 sisi seperti virtual reality, augmented reality dan mixed reality. Melihat peran strategis teknologi dalam pembelajaran di kelas maupun pembelajaran mandiri.

Apakah Metaverse itu?metaverse adalah sebuah siatem baru yang menggabungkan dunia nyata dan dunia digital. Dalam arti yang lebih luas. Karena Metaverse dapat memfasilitasi ruang virtual di mana orang-orang dari seluruh dunia dapat berkumpul dan berkomunikasi menggunakan teknologi virtual dan augmented reality.

Istilah metaverse pertama kali dipopulerkan dalam novel berjudul Snow Crash yang ditulis oleh Neal Stephenson dan diterbitkan tahun 1992. Di dalam novel  digambarkan bahwa manusia dapat menikmati sebuah dunia virtual yang berbeda dengan dunia nyata. Jadi pada intinya, dengan bantuan perangkat seperti virtual reality (VR), magic gloves, dan controller, kita akan dibawa ke dalam dunia virtual tiga dimensi. Hal ini membuat kita seolah-olah meninggalkan dunia nyata dan masuk ke dalam dunia fantasi. Sebuah film garapan Steven Spielberg dengan judul Ready Player One tampaknya dapat menjadi gambaran bagaimana jika teknologi metaverse ini sudah diaplikasikan secara massal?

Pada saat pandemic. seperti kita ketahui sekolah mengajar setiap hari melalui aplikasi Google Meet atau Zoom, akan tetapi ada juga yg mengunakan group whatapps maupun di klas terbatas, hal ini karena sumber daya yang tersedia di sekolah baik  guru ataupun siswa yg terbatas. Contohnya sekolah yang akses internetnya tidak terjangkau mengunakan pendekatan pembelajaran melalui titik kumpul dan proses ini sudah dilaksanakan pada masa pandemi COVID 19.

 

 

 

Dampak Negatifnya Metaverse.

Sebelum kita mengungkapkan arah baru yg positif dari metaverse dalam  dunia pendididikan kita akan bahas terlebih dahulu dampak negatifnya. Yaitu

  • Ketidaksiapan guru dengan teknologi yg membuat beberapa masalah, mulai dari terhambatnya tranfer ilmu pengetahan hingga masalah psikologi guru dan siswa. Hal Inilah yang menyebabkan kinerja pembelajaran kurang baik, apalagi kurangnya literasi antara guru dan siswa. Dalam konteks pembelajaran yang berpusat pada siswa, metaverse akan berdampak negatif pada dunia pendidikan karena tidak ada teknologi yang dapat menggantikan peran guru. karena bagaimanapun juga  Siswa membutuhkan sentuhan langsung dari guru bukan melalui dunia digital.

  • Boleh saja dunia digital berperan penting dalam mempercepat akses informasi berkaitan dengan materi pembelajaran, dunia digital juga dapat membantu siswa mempercepat pemahaman karena sumber belajar saat ini bukan hanya dari guru saja melaikan banyak sumber belajar yang di akses dimana saja dan kapan saja.

  • Sulitnya  mengimplementasi pendidikan karakter karena tidak bisa melalui virtual, guru harus melaksanakan pembelajaran secara langsung dengan siswa disekolah. Kementerian pendidikan dan kebudayaan sudah memberikan ruang kepada satuan pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka terbatas. Dengan demikian kondisi memberikan ruang bagi guru untuk memantau perkembangan siswa secara langsung disekolah.

  • Banyak siswa yang kehilangan arah dan tujuanya. Siswa tidak merasakan sentuhan langsung dari guru dan guru juga tidak bisa memantau perkembangan siswa dari sisi perkembangan mental dan semangat belajarnya.

  • Dunia pendidikan di Indoesia belum efektif menerapkan pembelajaran online karena banyak kekurangan atau hambatan yang dihadapi guru dan siswa. Namun, dari sudut pandang orang tua, banyak siswa yang membutuhkan bantuan orang tua selama belajar, sehingga sulit untuk mengatur jam kerja.

  • Dampak terakhir adalah banyak siswa yang kurang beruntung secara ekonomi, sehingga prestasi akademiknya buruk karena kurangnya kelas. Ini adalah tugas yang harus memiliki solusi terbaik bagi siswa untuk benar-benar merasakan pembelajaran yang sebenarnya

Namun Dunia pendidikan tidak dapat menegasi kemajuan teknologi. Justru dunia pemdidikan harus berada di garda terdepan  dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut sebagai alat untuk melakukan kegiatan bagi dunia pendidikan ang lebih baik.. Dengan adanya pengembangan metaverse oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, maka dunia pendidikan  harus menyiapkan diri menyambut teknologi tersebut. Jika metaverse berhasil dikembangkan maka  akan menjadi dejavu ketika pertama kali internet dulu, masuk dalam dunia pendidikan.

Arah Baru Metaverse Dalam Dunia Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun