Mohon tunggu...
Faizin
Faizin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Mahasiswa

"Untuk mengetahui masa lalu seseorang harus menemukan bukti yg ada pasa masa kini dan untuk mengetahui masa kini seseorang harus menyelam kembali ke masa lalu" (Anamofa, 2017) .

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjaga Kelestarian Terumbu Karang sebagai Representasi Dalam Menjaga Ekosistem Laut

22 Februari 2022   19:51 Diperbarui: 22 Februari 2022   20:21 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tema tentang menjaga kelestarian terumbu karang ketika menyinggung soal masalah ekosistem laut mungkin sudah sangat sering di sampaikan. Tapi ini akan saya ambil lagi dalam artikel ini karena terumbu karang merupakan pertanda alami dalam mengukur keasrian ekosistem yang ada di laut. 

Berbicara tentang menjaga kelestarian terumbu karang sebenarnya bukan hanya tentang bagaimana kita melestarikan-nya dengan bentuk menanam terumbu karang kembali. Tapi lebih dari itu. Menjaga kelestarian terumbu karang juga berbicara tentang bagaimana kita membiasakan diri untuk menghidari tindakan-tindakan yang akan menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem laut.

Sumber gambar dari PPT Aryo Hanggono yang disampaikan dalam webinar World Ocean Day
Sumber gambar dari PPT Aryo Hanggono yang disampaikan dalam webinar World Ocean Day

Menjaga ekosistem laut merupakan sebuah keharusan, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas lautan seluas 75% dari luas negara. Dan bukan hanya itu, garis pantai Indonesia merupakan yang ke 2 terpanjang di dunia. 6 dari 7 jenis penyu di dunia ada di Indonesia. 9% luas terumbu karang dunia ada di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan penyuplai  Tuna terbesar di dunia.

Hal-hal tersebut menunjukkan tentang bagaimana luas dan kayanya lautan di Indonesia dan bagaimana pentingnya laut bagi Indonesia dan dunia. Menjaga kelestarian ekosistem laut merupakan keniscayaan yang harus dilakukan.

 Menjaga kelestarian laut bisa dilakukan dengan berbagai hal. Bahkan juga bisa dilakukan dengan hal yang sangat sepele. Bisa dengan memulai membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, ikut dalam mengkapmpanyekan tentang kerusakan lingkungan dan lain sebagainya. Hal-hal sepele inilah yang akan dibahas dalam esai ini.

 Membuang Sampah Pada Tempatnya Sebagai Bentuk Kesadaran Dalam Menjaga Ekosistem Laut

 Mungkin aneh ketika judul artikel ini adalah tentang menjaga kelestarian terumbu karang tapi isinya malah membahas tentang kampanye membuang sampah pada tempatnya. Tapi ketika kita berpikrit kritis dan historis kita akan dapat menemukan hubungan tentang membuang sampah pada tempatnya dan hubunganya dalam menjaga kelestarian terumbu karang.

 Kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingya membuang sampah pada tempatnya masih sangat minim. Padahal membuang sampah sembarangan akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Dan hal ini juga akan memunculkan masalah-masalah baru. Seperti banjir, pencemaran tanah, pencemaran sungai dan kerusakan ekosistem laut. Kebanyakan sampah yang tidak bisa dibakar akan dibiarkan begitu saja sampai menumpuk. Dan mirisnya untuk sampah-sampah tertentu yang berbau busuk seperti popok dan sampah dapur yang tidak bisa dibakar akan dibuang begitu saja di sungai. 

Ini tentu akan sangat buruk. Selain sampah tadi akan menumpuk dan menyebabkan banjir, sampah tersebut juga bisa mencemari ekosistem sungai. Dan pada akhirnya sampah yang dibuang di sungai muaranya akan ke laut yang akan menyebabkan masalah baru tentang kerusakan ekosistem laut.

Kampanye tentang membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah di sungai menjadi sangat penting ketika kita melihat data bahwa 80% sampah yang menyebabkan kerusakan terumbu karang dan fauna laut berasal dari darat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun