Mohon tunggu...
Anzilna Sakina
Anzilna Sakina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

sosial politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Global Power: Diam-Diam China Bangkit Menjadi New Global Power?

5 Juni 2023   09:05 Diperbarui: 5 Juni 2023   09:09 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:  abcnews.go.com

Kembali pada tahun 1989, saat terjadi tindakan unjuk rasa demokrasi di lapangan Tiananmen Beijing dan di beberapa lokasi di china. Kegiatan unjuk rasa tersebut menuai kecaman dari lingkup internasional. Untuk mengembalikan citra atau image, yang menjadi salah satu variabel penting dalam politik internasional. China dan membangun hubungan baik dengan negara lain, China ikut serta dalam menganut sistem multikulturalisme dan integrasi dengan lembaga pemerintahan global pada tahun 1990 an dan dilanjutkan dengan menandatangani persetujuan Nuclear Nonproliferation Treaty (NNT) di tahun 1992. 

Perjanjian dari NNT sendiri berisikan tentang perlucutan senjata nuklir dan persetujuan dari negara yang memiliki maupun yang tidak memiliki senjata nuklir untuk melupakan segala bentuk percobaan, pengembangan, dan perolehan senjata nuklir. Sebagai forum untuk membangun kepercayaan dan hubungan dalam bertetangga, China membentuk organisasi bernama Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang beranggotakan delapan negara dengan populasi penduduk sebanyak seperempat dari populasi dunia. 

Pembentukan dari organisasi ini dilatar belakangi dengan pembuatan kebijakan luar negeri pada tingkat sistemik, yakni jaringan ketergantungan antar negara yang dapat dilihat dari negara yang menjadi anggota SCO memerlukan kerja sama dengan negara lain untuk meningkatkan keamanan negaranya. 

Melihat dari perkembangan China dan potensi yang masih terpendam, tidak dapat dipungkiri bahwa China dapat menjadi New Global Power di masa yang akan datang. Dilihat dari salah satu pendekatan internasional, yakni dari pendekatan realisme yang yakin bahwa suatu perdamaian tidak dapat dicapai kecuali terdapat Balance of Power dan atau adanya negara yang mengalah serta secara sukarela mau diperintah oleh negara lain. 

Pendekatan realisme juga meyakini bahwa power atau kekuatan menjadi faktor yang sangat penting dalam lingkup internasional, semakin banyak kekuatan yang dimiliki oleh suatu negara, maka akan semakin baik. 

Kekuatan dapat berasal dari kemampuan untuk mempengaruhi, bidang ekonomi, hubungan dengan negara lain, bidang militer, dan hal lainnya yang dapat menundukkan pihak lain. 

Berdasarkan pandangan realisme China dapat menjadi New Global Power, bukan tanpa alasan, seperti yang telah disebutkan dalam uraian sebelumnya, China mampu meningkatkan ekonominya, bahkan China mampu menjadi negara dengan ekonomi tertinggi kedua didunia setelah Amerika Serikat. 

Dalam uraian sebelumnya juga disebutkan bahwa China bermaksud menciptakan ekonomi dengan sistem liberal di dalam negeri dan modernisasi di luar negeri untuk menciptakan ketergantungan negara lain terhadap China, meskipun tidak terealisasi, China tetap menduduki posisi kedua sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia yang mana bidang ekonomi adalah bidang yang krusial dalam berjalannya suatu negara. 

China juga memiliki organisasi SCO yang bergerak di bidang militer, ekonomi, sosial, dan politik yang beranggotakan delapan negara. Kekuatan militer yang dimiliki China yang berada pada peringkat 5 teratas dunia ditambah dengan senjata nuklir yang mematikan, memperkuat keyakinan bahwa China akan menjadi New Global Power. 

Dibalik segala aspek dari China yang meningkat, hingga diprediksikan akan menjadi New Global Power, China akan menghadapi tantangan dan ancaman dari negara lain. Perkembangan China yang sangat signifikan dan memiliki banyak kekuatan, menimbulkan kewaspadaan negara-negara disekitar China. Amerika Serikat juga telah mulai mengawasi China sebagai tindakan pencegahan terjadinya konflik.

Penulis : Sakti Oktaviani; Anzilna Sakina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun