[1 Hari sebelum tahun baru]
Di saat Kapten Tiga sedang melakukan patroli terdapat laporan dari pusat. “Tiga tolong ke lokasi, sepertinya kami menemukan jenazah polisi yang dibunuh”. Kapten Tiga pun langsung pergi menyelediki kejadian tersebut.
Ketika Kapten Tiga mencoba melihat jenazah tersebut, ada tanda luka yang sama di tubuh jenazah tersebut, tanda yang hanya dilakukan oleh mafia Naga Hitam. “Komandan, ada tanda luka yang sama yang diciptakan oleh mafia Naga Hitam” Kapten Tiga langsung melapor kepada pusat.
Kapten Tiga yang geram melihat ledakan bom pada sandra di purwakarta membuat dirinya ketakutan dengan mafia Naga Hitam. Mereka telah berani membunuh pasukan pertahanan daerah untuk kepentingan mereka.
“Komandan, ijinkan saya menyisir malam tahun baru” Kapten Tiga mencoba mencari tau dimana lokasi mafia Naga Hitam berasal. “Saya yakin mereka akan membuat kekacauan di malam tahun baru” geram Kapten tiga melihat ke bringasan mafia Naga Hitam.
Sesampai Kapten Tiga di Polres. “Komandan, mereka akan melakukan pengalihan kembali saat tahun baru. Mereka akan membuat kekacauan kembali saat tahun baru. Dengan membunuh ribuan orang saat pesta kembang api. Mereka bisa menggulingkan pemerintahan dengan menyalahkan presiden kita. Sehingga uang dan emas bisa dibawa melalui Jawa Timur dan membawa uang serta emas tersebut ke pesisir timur, saya yakin banyak perahu yang sudah menunggu di sana. Apalagi masyarakat disana sudah terbiasa dengan orang asing, mereka bisa menukarkan rupiah di negara mereka berasal”
“Lalu bagaimana cara menyisir Tiga?”
“Mereka akan melakukan pola yang sama seperti tahun - tahun sebelumnya, mereka akan membuat pesta di setiap daerah untuk melihat keberadaan kita dan pengaruh kita di masyarakat. Disana mereka bisa membangun strategi untuk menggerakan orang, karena mereka menguasai informasi dan lingkungan. Karena mereka tau mereka sudah memiliki masyarakat sehingga kita tidak bisa mendekati mereka, dari hal tersebut saya berharap abdul mengambil posisi menjaga daerah - daerah pesta dan zona merah”
“Dan saya akan memastikan agar pesta kembang api di jakarta tidak menjadi pembunuhan massal”.
Kapten Tiga dan Abdul pun bergegas bergerak mengamankan Jawa Barat.
Kapten Tiga dan Abdul melakukan patroli di wilayahnya dengan berganti - ganti mobil selama 24 jam. Mereka mencoba mengecek seluruh suspensi mobil yang berjalan membawa muatan melebihi kapasitas penumpang. Pasukan Polisi pun harus sampai menginap di rumah masyarakat untuk melihat perubahan - perubahan yang terjadi.
[Hari tahun baru]
Pagi hari di jakarta setelah diguyur hujan. Orang - orang beraktifitas seperti biasanya. “Kapten pagi ini banyak orang - orang membawa tas, mereka bergerak ke cafe - cafe untuk nongkrong” ucap salah satu pasukan di alat komunikasi, “Gila bagaimana jika mereka bawa bahan baku peledak?” jawab Kapten Tiga dengan kebingungan. Kapten Tiga hanya bisa memandang lingkungannya untuk melihat perubahan - perubahan di masyarakat.
Kapten Tiga mencoba memasuki Gang di daerah merah. Ia melihat 5 orang membawa tas yang terlihat berat. “Tunggu kalian disana berhenti!” kapten tiga berusaha memanggil lima orang tersebut.
Orang tersebut mencoba berlari namun salah satu orang tersebut berhasil di tangkap oleh Kapten Tiga. Karena ketakutan orang tersebut mencoba melawan. Orang tersebut mencoba memukul kepala Kapten Tiga. Karena terlalu meremehkan Kapten Tiga, Kapten Tiga langsung menangkis pukulan tersebut dan memukul jatuh orang tersebut.
“Ada 4 orang berlari keluar gang membawa tas” Kapten Tiga langsung memberikan informasi pada pasukannya setelah orang tersebut mencoba melawan. Kapten Tiga langsung mengikat tangan orang tersebut menggunakan strep dan membawa orang tersebut keluar gang untuk dibawa ke mobil untuk di interogasi.
Di saat sampai di gerbang gang tiba - tiba 5 motor menghampiri Kapten Tiga, 2 orang menggunakan balok mencoba memukul Kapten Tiga. Kapten Tiga berhasil menghindari serangan dari 2 orang yang menggunakan balok. Namun ia teralihkan sehingga orang yang berhasil di tangkap sudah naik ke motor. Mereka pun kabur menggunakan motor.
Kapten Tiga menyuruh pasukannya mengikuti pergerakan motor tersebut. Namun belum sampai 3 km motor tersebut sudah terparkir di tinggalkan di pinggir jalan. Dan mereka berhasil melarikan diri.
Kapten Tiga pun melapor “Komandan mereka menyerang seperti dulu kita menyelamatkan Yanto. Mereka selalu menggunakan alat yang tidak memberikan tanda - tanda mafia. Mereka selalu menyudutkan kita sebagai mafia yang ingin menyerang masyarakat”.
Kapten Tiga pun berdiam untuk memahami formasi pasukan pertahanan daerah. Mencoba memahami kenapa strategi mereka untuk membolak - balikan kebenaran selalu dilakukan oleh mereka.
Hari sudah sampai sore, orang - orang sudah menggunakan trompet untuk memeriahkan tahun baru. Semua Polisi menyuruh pasukannya untuk membongkar seluruh tong sampah yang ada di Jakarta. Namun tanda - tanda bom belum ada.
Kota jakarta semakin penuh karena orang - orang ingin merayakan tahun baru. Dan para mafia sudah bergerak menguasai wilayah penginapan dan hiburan.
Abdul kesulitan untuk mencacah kejadian tersebut, untuk mengurangi resiko mereka memisahkan masyarakat jauh dari lingkungan mafia dan penjahat. Semua warga di gerakan untuk dipisahkan dari zona merah agar pergerakan mafia serta penjahat bisa di ketahui.
[10 malam tahun baru]
Orang - orang mulai mengerung - gerungkan motor mereka untuk memeriahkan tahun baru. Mereka mencoba memeriahkan tahun baru lebih meriah dari tahun - tahun sebelumnya. Namun tingkat perkelahian semakin tinggi hal tersebut di karenakan masalah wanita dan mereka harus di bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
[10.30 malam tahun baru]
Polisi menemukan banyak orang - orang mabuk di pinggir jalan. Mereka seperti mencoba mencari tau di mana lokasi Polisi untuk mengamankan daerah dengan menggunakan orang mabuk sebagai pancingannya.
[10.55 malam tahun baru]
Orang - orang mulai berdatangan ke tempat perayaan kembang api.
[11.50 malam tahun baru]
“Darto, lu tawarin prostitusi sekarang! klo ga video bokep lu gw sebar!” “Siap Den”. Orang - orang pasukan mafia Naga Hitam mulai menawarkan prostitusi di acara pesta kembang api. Orang - orang banyak yang tertarik dan mengikuti penawaran tersebut.
[5 menit sebelum tahun baru]
Polisi sudah menyisir seluruh area pesta kembang api. Orang - orang riuh dengan suasan malam tahun baru. Pedagang - pedagang pun merasa senang dengan banyaknya orang yang membeli dagangan mereka. Semua orang saling membicarakan tentang pergantian tahun yang mereka harapkan.
Dan hitungan mundur pun dihitung bersama - sama oleh semua orang
10... 9...
8... 7... 6...
5...
Ledakan pun terjadi, seluruh pesta kembang api dihancur leburkan oleh ledakan bom yang menghempaskan dan menghancurkan orang yang sedang berpesta kembang api.
Orang - orang berlarian ketakutan karena kejadian tersebut.
TV nasional pun langsung memberitakan hal tersebut. Indonesia langsung meminta percepatan pemilu untuk menurunkan Presiden Arif Adi Tauhid dan menggagalkan 2 periode Presiden Arif Adi Tauhid.
Perkembangan isu politik langsung berkembang tinggi di masyarakat, banyak masa mulai mengembangkan calon presiden baru yaitu Firdaus Nurmana dengan janji Anti Korupsi dan Keamanan Negara.
Bansos - bansos pun di berikan pada masyarakat.
Dan kelompok mafia Naga Hitam bersorak dengan elektabilitas Firdaus Nurmana. “Akhirnya kita bisa menggulingkan pemerintahan” ucap salah satu orang yang sedang berkumpul dengan organisasi mafia Naga Hitam. “Hendro lihatlah! semua berjalan baik - baik saja. Sebentar lagi semua tambang akan menjadi milik mafia Naga Hitam”. “Betul, belum lagi kita akan menjual bisnis perumahan kalimantan ke negara lain. Kita akan untung banyak!” “Betul Hendro, mafia seluruh dunia sudah sangat menginginkan tanah di Kalimantan untuk menguasai seluruh Asia”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H