Chapter.1 The Beginning of The Dark Dragon [Part-1]
Kota Bandung sedang disibukan dengan aktifitasnya. Trend music EDM dan KPOP terdengar dimana - mana. Masyarakat mencoba menikmati Kota Bandung di pagi hari.
KRINGG... KRING... Suara telepon kepolisian berdering. “Iya ada yang bisa kami bantu?” jawab seorang adminitrasi kepolisian dengan ramah.
“Berikan kami 10.000 bitcoin atau kami akan hancurkan Kota Bandung” teriak orang asing itu dengan gila menelepon pada polisi. Tiba - tiba acara TV menyiarkan adanya kebakaran di kebun binatang bandung, hal tersebut diduga karena adanya ledakan bom di dekat laboratorium nuklri dekat ITB, dimana kemungkinan masih terdapat bom lagi yang dapat meledakan laboratorium nuklir tersebut. “Apa kau gila? hanya demi uang kau lakukan semua ini?” teriak polisi mencoba mengejar dari mana kelompok kriminal itu berada, namun telepon tersebut langsung terputus.
“Kerahkan semua pasukan! sisir area taman sari! mungkin masih ada bom yang beredar di Kota Bandung” sahut Sersan Agus mengerahkan seluruh pasukannya. “Gus, prediksi itu terbukti!” sahut Sersan Bambang yang masih merasa bingung dengan apa yang terjadi.
“Komandan, saya Tiga. Saya sedang menyelamatkan orang yang berada di kebun binatang. Namun bom ini bukan bom biasa”. DUAAARRR!!! Ledakan ke-2 terjadi, membuat telepon Kapten Tiga terputus.
Kapten Tiga terhempas karena ledakan ke-2 tersebut. Ia sangat panik karena banyak anak kecil yang terkena ledakan. Kapten Tiga berusaha mengambil alat pemadam kebakaran untuk menyelamatkan orang - orang yang terbakar. “Ah, sakit” ia baru menyadari bahwa dirinya terkena luka bakar yang cukup banyak. Dengan kepala yang masih pusing. Ia mencoba menyelamatkan orang sebanyak - banyaknya. Namun ketika ia mencoba menolong anak perempuan yang menangis terkena ledakan di dekat kandang harimau. Tanpa ampun Ledakan ke-3 pun terjadi dan kapten Tiga terhempas jauh karena ledakan tersebut.
“Gila, mereka benar - benar ingin meledakan Kota Bandung” “Kenapa telepon ini tidak berbunyi lagi!” Sersan Bambang kebingungan karena tidak mungkin ada penyusup yang bisa membawa bahan baku peledak di Kota Bandung. KRINGGG.. KRINGG.. Telepon tersebut berbunyi kembali “Bagaimana Sersan? masih ada bom di bendungan yang akan menyapu masyarakat disana”. “Kau gila! banyak orang tidak berdosa disana!” jawab Sersan Bambang dengan penuh amarah. “Cepat kirimkan 10.000 Bitcoin segera atau kami akan ledakan Kota Bandung secepatnya!”. Dengan perasaan yang pasarah Sersan Bambang pun menjawab dengan cepat “Baik! kami mengerti! kemana kami harus mengirimkannya” jawab Sersan Bambang dengan cepat.
Pasukan CYBER Indonesia langsung bergerak mencari darimana telepon itu berasal. Yang mereka temukan hanya multisignal transponder yang saling terhubung untuk melakukan rekaman telepon. Kegilaan ini membuat seluruh Kota Bandung takut dan histeris. Banyak orang - orang berusaha pergi dari Kota Bandung karena takut laboratorium nuklir meledak. “Bayangkan, bagaimana jika banyak pembangkit listrik nuklir di Indonesia? Indonesia bisa habis!” ucap salah satu pengendara mobil yang berusaha pergi dari Kota Bandung.
Kemacetan mengisi sepanjang tol cipularang. 8 jam Kota Bandung di hantui dengan ketakutan meledaknya reaktor nuklir.