Saat mengisi daftar hadir, sebagai bukti kami telah datang ke stan Adira Syariah, kami disodori tas hijau berisi tumbler, pulpen, binder, dan hand sanitizer, yang kesemuanya bertuliskan Adira Syariah. Alhamdulillah, dapat lagi kenangan-kenangan.Â
Lelah berkeliling, saya dan putri saya sempat mampir ke area makanan. Banyak sekali makanan atau jajanan yang ditawarkan, tetapi hanya beberapa yang cocok di lidah kami. Maklum, lidah kami tidak bisa diajak kompromi dan masih menyukai masakan Indonesia.Â
Melihat beberapa stan yang dituju ramai pengunjung, kami lalu mencari stan yang tidak ada antreannya. Dapatlah kami Takoyaki. Lumayan murah dan enak. Lima belas ribu isi enam sudah cukup untuk mengganjal perut yang lapar. Lalu, di dorong dengan segelas lemon tea dingin, jadilah kami kenyang. Alhamdulillah.Â
Adzan pun berkumandang, terdengar sayup-sayup, saatnya salat Magrib. Kami menuju tempat salat yang disediakan. Musalanya bersih dan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Sayangnya, toilet yang ada cuma sedikit, jadi harus mengantre. Tempat wudunya juga banyak, tapi sayang untuk yang perempuan kurang tertutup.Â
Usai salat, kami berencana pulang karena sudah lama di sana dan tidak berniat melihat konser, meskipun tiket sudah di tangan. Sebenarnya ingin, sih, tapi karena rumah kami jauh dan besoknya harus ke luar kota jadi harus mempersiapkan segalanya lebih dulu. Banyak yang sudah mengantre mau masuk area konser. Dan saya hanya bisa berfoto di dekatnya.Â
Ada uneg-uneg yang ingin saya sampaikan. Secara lokasi sebenarnya sudah bagus, hanya saja lokasi parkir yang kurang nyaman. Selain jauh dari area pameran, jalan menuju ke sana juga gelap dan beresiko.Â
Sewaktu saya menuju parkiran hendak pulang, ada nenek-nenek yang datang bersama keluarganya, kesulitan menyeberang selokan kering yang agak lebar, gelap lagi jalannya. Semoga nenek dan cucunya baik-baik saja.Â