Semua bermula dari perubahan sikap Reihan. Lelaki muda berusia 35 tahun itu meskipun telah memiliki 2 putri tapi tingkahnya masih seperti ABG yang baru mengenal cinta. Bersolek dan berdandan tanpa peduli layaknya pria metroseksual.
"Mas, mau ke mana? Kamu rapi dan wangi banget, hendak menemui siapa?" tanya Cinta, wanita berusia 30 tahun.
"Ah, sudahlah! Urus aja urusanmu sendiri. Aku juga bisa bersenang-senang tanpamu, dengan teman-temanku sendiri," balas Reihan.
Cinta yang mulai kegerahan dengan perubahan itu ikut bertingkah pula. Bak nyonya besar yang banyak uang, setiap hari dan setiap waktu ia menghabiskan uang demi mencari kebahagiaan sendiri. Terkadang, saat kedua putrinya sekolah Cinta hangout bersama teman-temannya. Jika waktu menjemput tiba, Cinta baru pulang.
"Agna, mau makan apa malam ini, Sayang? Sekalian Mama pesankan makanan untuk nanti malam," tanya Cinta pada Agna putri pertamanya.
"Agna mau piza boleh kan, Ma? Yang ada sosisnya?" tanya gadis kecil itu.
"Boleh saja, Sayang. Agna dan adik minta apa saja pasti Mama belikan. Asal nurut sama Mama, ya!"
"Nanti kalo dimarahin Papa gimana, Ma? Kan Papa suka marahin Mama," tanya si kecil Bella.
"Tenang saja. Asal kalian nurut sama Mama pasti nggak akan kena marah Papa. Oke?"
Ketiganya lalu berpelukan.
***
Meski sudah sepuluh tahun menikah, Cinta merasa belum bisa diterima di keluarga Reihan dengan baik. Dia selalu dibandingkan dengan iparnya yang lain. Selalu ada kesalahan-kesalahan yang terjadi untuk memojokkan Cinta.