Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tak Ada Lagi Cinta

1 Mei 2023   19:58 Diperbarui: 1 Mei 2023   20:02 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari jarak pandang yang aman, Reihan melajukan mobil sesuai dengan arah Pajero itu. Tampak kebingungan di wajahnya. Mungkin sedang menduga-duga siapa lelaki yang mengemudikan mobil sport putih itu.

Saat memasuki gerbang sebuah perumahan, lelaki berjaket kulit itu sedikit menahan laju mobil. Dari jarak pandang yang tidak jauh terlihat mobil putih itu berhenti. Reihan pun menepi. Selang beberapa menit, mobil dimasukkan ke garasi.

Reihan,lelaki berkacamata yang penuh tanda tanya di kepalanya itu keluar dari mobil CRV-nya. Dia lalu bertanya pada salah seorang penghuni yang kebetulan keluar dari salah satu rumah. Kebetulan lagi dia adalah ketua RT setempat.

Dengan beberapa ciri yang ia sebutkan, Reihan tidak kesulitan mendapatkan informasi lengkap tentang penghuni baru itu.  Cinta memang mengontrak di rumah pojok. Dia menyetorkan kartu keluarga dengan nama suaminya Reihan Dwi Putra.

Reihan terkejut. Ternyata kartu keluarganya digunakan untuk mengontrak rumah tapi tidak tinggal dengannya. Ada lelaki lain yang mengaku bahwa namanya Reihan, suami Cinta. Sedangkan kedua anaknya juga ada di rumah itu.

"Apa-apaan ini? Saya Reihan, Pak. Ini KTP saya. Kami memang sedang ada masalah dalam rumah tangga. Tapi bukan saya yang mengontrak. Bapak sudah ditipu. Lelaki itu bukan bernama Reihan!" Sambil membuka dompet lalu menyodorkan KTP asli, Reihan menjelaskan sebagian masalah sehingga istrinya pamit pulang ke kampung halaman, tapi tidak untuk mengontrak rumah.

Setelah mempercayai semua dan data telah ia pegang, bukti-bukti pendukung pun telah ditunjukkan, Pak RT baru berani mengambil sikap. Kini, Reihan akan memergoki secara langsung dan bertindak bersama aparat setempat.

Beberapa warga yang dihubungi Pak RT telah berkumpul. Reihan pun telah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Ditatanya hati dan emosi saat akan menemui istri dan anaknya yang tinggal serumah dengan lelaki lain.

Jarum jam menunjukkan pukul 21.00. Tanpa ragu, Reihan mengetuk pintu pagar. Aparat kampung juga telah siap di halaman. Seorang perempuan muda berumur 20 tahunan keluar membuka pagar besi dengan aksen warna coklat muda.

Tanpa curiga, perempuan itu mempersilakan masuk setelah tahu ada Pak RT di antara tamu-tamunya. Langsung saja, Reihan masuk rumah dan mencari istri serta anaknya.

Tak ada siapa pun di ruang tamu. Agna dan Bella yang mungkin juga sudah tertidur di kamar tidak tahu kalau papanya datang. Reihan langsung menuju salah satu kamar dan membuka pintunya. Ternyata terkunci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun