Godaan uang yang banyak bagi seorang laki-laki muda dan tampan ternyata tak mampu dihadapi si Bos Muda yang baik hati. Kebiasaannya berbagi materi ternyata juga diikuti dengan berbagi hati. Keinginan untuk berpoligami tak bisa dihindari. Manusiawi.
Satu per satu proyek besar yang digadang-gadang lepas. Suasana kantor jadi tegang manakala istri Pak Bos datang ke kantor setiap hari. Sedangkan Pak Bos sendiri jadi jarang ke kantor dan entah pergi ke mana.
Satu per satu juga kenyamanan kerja jadi hilang seiring dengan pengunduran diri beberapa karyawan secara bergantian, termasuk saya. Bukan berarti lari dari komitmen awal atau tidak bertanggungjawab, tetapi juga untuk menyelamatkan perusahaan yang hampir tenggelam. Saya bersedia mengundurkan diri agar perusahaan bisa memperbaiki keadaan, dan bersedia mengabdi lagi ketika dibutuhkan.
Namun sayang, kabar terakhir yang saya dengar, perusahaan tersebut tutup, Pak Bos jadi bercerai dengan istrinya dan menikah lagi dengan wanita lain. Sungguh sayang sekali.
Semoga apa yang telah Bapak bagikan selama ini berbuah kebahagiaan, ya, Pak. Semoga sedekah yang Bapak lakukan menjadi amal jariah yang kelak akan Bapak panen di akhirat. Semoga Bapak bisa belajar banyak dari peristiwa masa lalu. Teriring Al-Fatihah untuk Bapak, semoga selalu bahagia bersama keluarga. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H