Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan, Bulan Pembakar Dosa

1 April 2023   00:01 Diperbarui: 1 April 2023   04:07 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, Design by Canva

"Marhaban yaa Ramadhan. Bulan yang penuh ampunan dan keberkahan."

Pernahkah mendengar atau membaca kalimat seperti tersebut di atas?

Ya, itulah ungkapan sukacita sebagai pertanda Ramadan telah tiba.

Adakah yang tidak bersukacita atas kedatangan Ramadan?

Mengapa Ramadan selalu disambut dengan penuh kegembiraan?


Ramadan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah. Dijuluki juga dengan Sayyidusi-Syuhur atau penghulu semua bulan, sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut.
"Telah datang kepadamu bulan Ramadan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu." (HR Ath-Tabrani)

Ramadan  berasal dari kata ramidla atau ar-ramadh, yang artinya panas yang menyengat atau membakar. Dinamakan demikian karena memang pada bulan ini matahari lebih menyengat daripada bulan-bulan hijriyah lainnya. Para ulama menjadikan makna panas tersebut dengan arti membakar atau menghapus dosa-dosa orang yang berpuasa di bulan Ramadan.

Sedangkan puasa sendiri berasal dari Bahasa Arab shaum yang artinya menahan. Yaitu menahan diri dari perbuatan yang dilarang. Setidaknya, di bulan ini kita tidak melakukan sesuatu yang menjadikan kita lebih buruk dari sebelumnya. Meskipun tidak harus menjadi orang yang lebih baik. Namun, alangkah ruginya jika kita tidak bisa melakukan kebaikan di bulan yang penuh keberkahan dan ampunan ini.

Berpuasa dibulan suci Ramadan akan bernilai sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga menghindari godaan atas  mata, telinga, perkataan dan perbuatan untuk tidak berbuat haram. Selain tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan suami istri di siang hari, juga harus menahan diri dari segala amarah. 

Hindari keinginan menggosip, kadang ini yang sering terlupa. Sebab, jika gosip itu benar jatuhnya jadi ghibah. Dan jika gosip itu salah jadinya fitnah. Hindari juga perbuatan lain yang merusak amalan kita. Pelihara mata dari memandang yang haram. Jaga telinga dari mendengar yang mengurangi pahala.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa puasa Ramadan berarti ibadah yang dapat membakar dosa-dosa, sehingga semua dosa yang ada pada diri umat Islam akan hilang. Dosa kita akan dibakar habis jika kita berpuasa dan melakukan ibadah lain dengan lebih baik dan ikhlas.

Bulan Ramadan  adalah momen yang tepat untuk bertobat kepada Allah atas segala dosa yang pernah dilakukan selama satu tahun sebelumnya. Di bulan ini, semua ibadah lebih mudah diterima dan segala dosa dapat diampuni. Pahala pun dilipatgandakan.

Rasulullah SAW pun bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena keimanan dan hanya mengharap pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Al-Bukhari).

Bulan suci Ramadan  adalah bulan yang penuh keberkahan, ampunan, dan rahmat serta kasih sayang dari Allah SWT. Merupakan suatu kewajiban  bagi seluruh orang Islam yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa ini pada bulan Ramadan dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa. 

Seperti firman Allah pada QS Al-Baqarah 183 yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Hikmah lain dari ibadah puasa di bulan suci ini jika ditinjau dari sisi rohani dan jasmani antara lain:
*Melatih diri untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas semua nikmat.
*Melatih disiplin terhadap waktu, karena kita harus patuh pada waktu sahur dan buka puasa.
*Mempererat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian kepada sesama dengan bersedekah, misalnya saat memberikan takjil untuk  berbuka puasa di masjid secara gratis dan bergiliran.

Adapun keutamaan bulan Ramadan adalah:
1.Bulan diturunkannya Al-Quran yang berisikan petunjuk bagi manusia karena terkandung perihal kebaikan dan kebahagiaan bagi manusia serta keselamatan di dunia dan akhirat.
2.Bulan diwajibkannya berpuasa bagi umat Islam dan barang siapa yang mengingkarinya, maka dia telah kafir.
3.Pintu surga terbuka.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya, "Jika bulan Ramadan  tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu."
Maka, ketika masuk bulan Ramadan, Allah mempermudah hambanya untuk taat, sehingga banyak orang berlomba-lomba melakukan amal saleh. Banyaknya amal saleh yang disyariatkan selama bulan Ramadan ini dapat menggugurkan sebagian dosa dan sering menjadikan seseorang masuk ke dalam surga.
4.Setan dibelenggu selama bulan Ramadan,  artinya, setan tidak dapat menggoda dan menjerumuskan manusia ke dalam kemaksiatan. Maka dari itu, Ramadan  dapat dijadikan sebagai momentum dalam mengerjakan berbagai perbuatan baik.
5.Pintu neraka ditutup, sebab sedikitnya orang bermaksiat yang dapat memasukkannya ke dalam neraka.

Demikianlah keutamaan dan makna bulan Ramadan. Bagi saya pribadi, Ramadan adalah bulan untuk memanjakan diri beribadah kepada Allah. Bulan untuk berbisik dan bermesra yang semata ditujukan kepada Sang Khalik. Bulan untuk lebih mendekatkan diri dengan berbagai kegiatan guna membakar dosa-dosa yang telah lalu.
Semoga kita bisa memahami sehingga ketika memasuki bulan Ramadan kita mampu memanfaatkan keutamaan-keutamaan yang ada untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah lalu.

Wallahualam bishawab.
Dirangkum dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun