Hari itu, aku sedang berbelanja beberapa kebutuhan di sebuah supermarket. Tiba-tiba, seseorang nyaris menabrakku dengan kereta belanjanya di sebuah lorong. Aku terkejut, beberapa barang sempat terjatuh dari keranjangku saat berusaha menghindari.
Bukannya membantu atau meminta maaf, seorang lelaki malah tertawa melihat kejadian itu. Hampir saja aku marah, tetapi saat kutatap wajahnya segera kemarahan itu berubah. Bagas, ternyata dia yang sengaja menabrakku dengan maksud bercanda.
"Sorry, ya, Neng, ntar ongkos berobat karena terkejutnya aku ganti. Aku traktir makan sepuasnya. Mau?" tanya Bagas.
"Apaan, sih, kamu? Bikin jantung orang mau  copot, tauk?" jawabku.
"Iya, makanya nanti aku traktir sepuasnya, kamu mau makan apa?"
"Makan orang!" jawabku ketus sambil berlalu.
Bagas tertawa melihat ekspresiku marah. Dia berusaha mengejar langkahku menuju meja kasir.
"Ri, emang belanjanya sudah? Cuma segitu? Â Belanja lagi, donk, biar aku temenin," bujuk Bagas.
"Sudah, memang cuma ini saja yang aku butuhkan. Kamu sudah?"
"Gampanglah, besok bisa ke sini lagi. Jadi aku traktir, 'kan?" tanyanya.